Berita  

Banyak Jemaah Ilegal, Kematian di Puncak Haji Akan Bertambah

Jemaah Haji Ilegal

Ngelmu.co – Cuaca panas pada ibadah tahun ini membuat banyak jemaah yang meninggal saat puncak prosesi haji.

Sejauh ini, setidaknya, tercatat lebih dari 500 jemaah wafat, salah satu akibatnya adalah heat stroke.

Mengutip Guardian, tiap tahunnya, puluhan ribu jemaah berusaha menunaikan ibadah haji tanpa visa haji resmi.

Mereka melakukan hal tersebut demi menghemat uang.

Namun, upaya tersebut dinilai lebih berbahaya.

Sebab, jemaah yang tidak terdaftar, tidak dapat mengakses fasilitas ber-AC yang disediakan oleh otoritas Saudi di sepanjang rute haji.

Salah satu diplomat, berbicara kepada AFP pada Selasa (18/6/2024).

Ia memastikan jumlah korban tewas di Mesir akan bertambah, karena banyaknya jemaah haji dari negara itu yang tidak terdaftar.

Awal bulan ini, para pejabat Saudi, mengatakan, mereka telah mengembalikan ratusan ribu jemaah haji yang tidak terdaftar dari Makkah.

Sebelum mereka menunaikan ibadah haji.

Indonesia, termasuk negara yang melaporkan kematian selama haji tahun ini. Begitu juga dengan Iran dan Senegal.

Sebagian besar negara, belum merinci berapa banyak kematian terhadap jemaahnya yang disebabkan oleh panas.

Menurut pihak berwenang Saudi, dari 1,8 juta jemaah haji tahun ini, 1,6 juta di antaranya berasal dari luar negeri.

Hujan memang sempat mengguyur Arab Saudi.

Namun, panasnya cuaca di Mina, Makkah, Arab Saudi, dilaporkan mengakibatkan ratusan jemaah haji, meninggal.

Dilaporkan, sejauh ini tercatat 550 jemaah haji, telah meninggal; selama proses ibadah.

Mereka wafat di tengah ibadah yang amat melelahkan, serta panasnya suhu tahun ini.

Dari 550 jemaah yang meninggal, 323 di antaranya adalah warga Mesir.

Sebagian besar dari mereka, mengalami sakit yang berhubungan dengan panas.

“Semua dari mereka [warga Mesir], meninggal karena kepanasan, kecuali satu orang yang menderita luka fatal dalam kerumunan kecil.”

Pihak terkait juga menyampaikan, jumlah tersebut berasal dari kamar mayat rumah sakit di daerah Al-Muasheem, Makkah.

Baca juga:

Selain itu, sebanyak 60 warga Yordania juga tewas. Jumlah itu bertambah dari penghitungan resmi Amman.

Pada Selasa, Amman, mengumumkan 41 jemaahnya, wafat.

Mengutip AFP, total kematian yang dilaporkan sejauh ini oleh beberapa negara, menjadi 577 orang.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, menangkap 21 pelanggar peraturan haji.

Terdiri atas delapan penduduk berizin tinggal, dan 13 warga negara Saudi.

Kementerian tersebut juga mendeportasi 61 orang yang hendak menunaikan ibadah haji, karena mereka tidak memiliki izin.

Mereka terancam beberapa hukuman, seperti penjara 15 hari, denda 10.000 riyal [setara Rp43 juta].

Deportasi tersebut dilakukan bagi penduduk berizin tinggal, dengan larangan masuk kembali ke wilayah Arab Saudi untuk jangka waktu tertentu.

Selain itu, pihak otoritas Saudi–melalui putusan pengadilan–juga melakukan penyitaan kendaraan yang digunakan untuk transportasi ilegal.

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, mendesak semua warga negara dan penduduk untuk mematuhi peraturan, serta instruksi haji.

Demi memastikan pengalaman ibadah yang aman, tenteram, dan nyaman bagi semua orang.

Sebelumnya, 80 warga negara Indonesia (WNI), pemegang visa nonhaji juga ditangkap oleh kepolisian Arab Saudi di Madinah; dalam tiga waktu berbeda.

Pengelola yang memberangkatkan para jemaah itu juga ditahan, dan dikenakan denda.

Polisi Arab Saudi turut menangkap pegiat media sosial yang menjual visa ziarah untuk berhaji melalui Facebook.

Demikian keterangan Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Yusron B Ambary.