Ngelmu.co – Menjaga pandangan mata adalah salah satu hal yang diwajibkan dalam Islam. Karena Islam merupakan ajaran yang sangat menjaga pemeluknya agar terhindar dari dosa, maksiat, pun marabahaya lainnya.
Bentuk-bentuk penjagaan Islam ini, terdiri dari penjagaan atas akidah, akal, harta, jiwa, serta menjaga keturunan. Adapun yang dimaksud dari menjaga pandangan mata yakni untuk menjaga mata dalam memandang sesuatu yang Allah larang.
Termasuk menundukan pandangankepada lawan jenis saat berbicara. Lantas, mengapa Allah Ta’ala memerintahkannya? Sebagaimana yang sudah dijelaskan, hal ini diperintahkan oleh Allah SWT agar ummat Islam terjaga dari perbuatan dosa.
Kewajiban yang satu ini tidak hanya berlaku pada laki-laki saja, tapi juga pada perempuan. Hal ini tertuang dalam ayat Al-Qur’an yang berbunyi:
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَآئِهِنَّ أَوْ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّٰبِعِينَ غَيْرِ أُو۟لِى ٱلْإِرْبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفْلِ ٱلَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا۟ عَلَىٰ عَوْرَٰتِ ٱلنِّسَآءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS An-Nur : 31)
Oleh sebab itu, seorang Muslimah hendaknya dapat menjaga pandangannya saat berbicara dengan lawan jenis ataupun berada pada tempat umum. Dengan menjaga pandangan mata ini akan menjadi langkah awal untuk memelihara kemaluannya.
Sudah sangat jelas, bahwa Allah SWT memerintahkan kita sebagai kaum mukminin untuk menjaga pandangan, dan hal tersebut lebih baik bagi kaum mukminin.
Hikmah Menjaga Pandangan Mata
Bahkan, dalam kitab ‘Al Jawabul Kaafi’ Ibnu Qayyim rahimahullah mengatakan, menundukan pandangangan memiliki banyak sekali faedah, di antaranya sebagai berikut:
1. Menaati perintah Allah SWT yang menjadi pangkal kebahagiaan manusia baik di dunia dan akhirat. Sebab, tak ada yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba dari melaksanakan perintah Allah.
2. Mencegah dari masuknya pandangan yang dapat meracuni hati. Sehingga hati kotor dan rusak.
3. Mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena ketika tidak menjaga pandangan maka akan mencerai beraikan hubungan dengan-Nya.
4. Membuat hati lebih kuat dan bergembira, karena mata yang tak ditahan membuat hati lemah dan bersedih.
5. Menjadikan hati bercahaya. Jika pandangan tidak dijaga maka hati akan gelap, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-Nur ayat 35 yang artinya,
“Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi…” (QS An-Nur 35)
Dalam ayat di atas Allah pemberi sinar kepada siapa yang Allah kehendaki. Allah menyinari hati orang-orang mukminin yang taat kepadaNya.
6. Allah memberikan ketajaman firasat, sehingga dapat memedekan antara orang yang jujur dan tidak.
7. Menanamkan rasa kemantapan, keberanian, dan keteguhan dalam hati.
8. Menutup pintu setan untuk masuk ke hati. Sebab, setan dapat masuk dalam hati lewat pandangan.
9. Lebih memusatkan hati untuk memikirkan kemashlahatannya. Karena mata yang tak ditahan menjadikan pikiran hati pecah dan mencegah dari memikirkan kemashlahatannya sehingga urusannya menjadi kacau, akibatnya ia jatuh dalam mengikuti hawa nafsu, hatinya lalai dari berzikir.
10. Antara mata dan hati terdapat hubungan yang kuat. Apabila hati rusak maka pandangan mata pun akan rusak. Jika pandangan mata rusak, maka hatipun akan ikut rusak sehingga hati bagaikan tempat sampah yang dibuang padanya sampah yang tak bermanfaat dan najis. Itu semua membuat hati terhalang dari mengenal Allah. Tak mau kembali kepada Allah bahkan merasa tak tenang dengan mengingat-Nya.
Baca Juga: “Apa yang Ingin Anda Katakan Jika Berjumpa dengan Rasulullah?”
ke 10 hal tersebut merupakan hikamah yang didapatkan dari menjaga pandangan. Dan yang paling penting dari hikmah diatas ialah menjadi jalan atau sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Wallahu A’lam.