Ngelmu.co – Terkait dengan musibah penyakit campak dan gizi buruk yang terjadi di Papua menjadi perhatian dari pemerintah. Presiden Joko Widodo mengakui bahwa penyakit campak dan gizi buruk setiap tahun terjadi di Papua.
“Ini setiap tahun kejadiannya selalu ada. Kita tidak usah tutup-tutupi. Yang paling penting menurut saya bagaimana mencarikan jalan keluar agar saudara-saudara kita ini tidak terkena wabah penyakit seperti campak dan gizi buruk,” kata Jokowi di GOR Dempo Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (22/1).
Dari rilis pers Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Jokowi mengutarakan bahwa pemerintah saat ini terus berupaya menanganani penyakit campak dan gizi buruk di Papua tersebut. Akan tetapi, Jokowi mengatakan bahwa medan yang berat menjadi kendala bagi tim untuk menjangkau lokasi. Memerlukan waktu tempuh yang lama, bisa selama 4 hari untuk dapat sampai di lokasi tujuan.
“Contoh dari Wamena menuju ke Nduga itu lewat hutan belantara 4 hari. Di Asmat juga sama, di situ rawa-rawa. Untuk naik boat saja butuh 3 jam. Biayanya tidak kecil, Rp 3-4 juta. Itu fakta-fakta yang ada di lapangan,” papar Jokowi.
Jokowi juga menyatakan bahwa saat ini diperlukan juga solusi jangka panjang agar tidak terulang kejadian serupa. Salah satunya yakni merelokasi penduduk yang tinggal di tempat terpencil.
“Alangkah lebih baik apabila itu direlokasi ke kota. Jadi desa-desa direlokasi ke kota. Tapi ini kan mengubah budaya. Tentang persiapan untuk perumahannya saya kira kabupaten dan provinsi juga punya kemampuan. Pemerintah pusat kalau memang dibutuhkan juga siap membantu,” kata Jokowi.