Nama Anies Baswedan menjadi pesaing kuat Presiden Joko Widodo sebagai sosok yang disering disebut-sebut dalam bursa capres 2019.
Menurut Radar Media Nasional (RADIAN), hasil itu merupakan temuan dari riset khusus liputan media terhadap figur nasional yang mulai disebut sebagai capres 2019 di media online, media umum dan media televisi berbasis digital.
Pada riset periode November 2017-Januari 2018, nama Gubernur Jakarta Anies Baswedan menguasai 49% share, mengalahkan Prabowo yang hanya 19%.
Selain nama-nama itu, di periode kwartalan ini, muncul juga nama Gatot Nurmantyo, Agus Yudhoyono, dan Muhaimin Iskandar. Dua nama terakhir mengait dengan kata kunci capres kombinasi dengan cawapres.”
Pengumpulan data digital RADIAN kali ini mengambil data periode 12 bulan, 6 bulan, 3 bulan dan 1 bulan terakhir. Dari perbandingan tersebut, posisi Anies Baswedan konsisten naik dari 37%, 40%, 42% sampai sebulan terakhir mencapai 49%.
Sementara Prabowo Subianto naik dari 14% sampai terakhir 19%. Sebaliknya mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia Gatot Nurmantyo turun drastis dari 30% menjadi 4% sebulan terakhir. Prabowo Subianto mencatatkan 2.630 pemberitaan relevan dari total 14.109 pemberitaan figur yang relevan terkait capres pada 1 bulan terakhir.
Beragam metode dipakai nama-nama yang telah secara serius masuk bursa Capres 2019, baik dengan brand activation melalui penggalangan derma dan pembentukan jaringan relawan, media luar ruang, maupun media massa dan alternatif.
Riset ini bukan menghitung jumlah kemunculan figur di media, melainkan relevansinya dengan penyebutan mereka sebagai kandidat Capres 2019 melawan Jokowi. Hasil riset ini dapat menggambarkan kerja tim media setiap figur, pemanfaatan susukan media untuk ‘branding & PR’, dan juga dapat menangkap aspirasi publik yang menginginkan mereka masuk bursa capres. Ini terutama yang muncul melalui polling mandiri, analisis dan proposal yang dibagikan pengguna media umum dan warganet pada umumnya,”kata B. Poetra, analis senior RADIAN, dalam rilisnya, Senin (19/2/2018).