Ngelmu.co – Presiden Joko Widodo kembali terpilih menjadi salah satu dari 500 tokoh muslim berpengaruh di dunia. Lalu, bagaimana masyarakat Indonesia menanggapinya? Benarkah Jokowi layak menjadi salah satu muslim berpengaruh di dunia?
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Nizar Zahro, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 18 April 2018, menyatakan predikat tersebut sama sekali tak punya korelasi dengan kesejahteraan di Indonesia.
“Predikat level dunia apa pun yang diperoleh oleh Jokowi tidak berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan rakyat,” kata Nizar, seperti yang dilansir dari Viva.
Nizar juga meyakini bahwa mayoritas kelompok muslim di Tanah Air tidak akan percaya begitu saja bahwa Presiden Jokowi termasuk ke dalam salah satu tokoh muslim berpengaruh di dunia.
“Saya meyakini pasti mayoritas kelompok Islam Indonesia tidak akan percaya dengan penobatan Jokowi sebagai tokoh muslim berpengaruh. Buktinya aksi 411 dan 212, Istana dikepung oleh jutaan kelompok muslim. Itu membuktikkan pengaruh Jokowi tidak begitu signifikan,” ujar Nizar.
Niza memaparkan bahwa sebelumnya Jokowi juga sudah pernah menerima penghargaan level dunia. Akan tetapi hal tersebut tidak menunjukkan korelasi dengan hasil kerja Jokowi. menurutnya hasil kerja Jokowi tetap masih mengecewakan.
Baca juga: Survei Median: Mayoritas Masyarakat Ingin Ganti Jokowi di Pilpres 2019
“Rakyat butuh kerja nyata, bukan penghargaan yang tidak jelas ukuran penilaiannya,” ungkap Nizar.
Diberitakan sebelumnya bahwa Jokowi terpilih menjadi salah satu tokoh muslim berpengaruh di dunia versi “The World’s 500 Most Influental Muslims 2018”. Buku tersebut, merupakan terbitan terbaru dari “The Muslim 500”, sebuah buku tahunan yang merangkum 500 muslim berpengaruh di dunia.
Jokowi menduduki peringkat ke-16. Jokowi satu peringkat di bawah Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, yaitu Pangeran Mahkota Abu Dhabi dan Deputi Komandan Tertinggi Pasukan Angkatan Darat UEA, yang menduduki peringkat ke-15. Jokowi juga diketahui berada satu peringkat di atas Sheikh Abdul Aziz ibn Abdullah Aal Al-Sheikh, yang merupakan Grand Mufti atau Ulama Besar Kerajaan Saudi Arabia yang berada di peringkat ke-17.
Selain Jokowi, ada pula nama tokoh muslim di Indonesia, yaitu Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj yang berada di peringkat ke-22. Sementara, mantan Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr Din Syamsuddin masuk Honourable Mentions.