Ngelmu.co – Menjelang Pilkada 2018, Pileg dan Pilpres 2019, berbagai macam lembaga melakukan survei. Berikut menurut survei Cyrus, PDIP merupakan partai politik yang paling banyak dipilih oleh para peserta survei.
Dilansir dri Kumparan, selain memetakan elektabilitas capres dan cawapres 2019 dan simulasi presiden dan wakil presiden 2019, Cyrus Network juga mengukur elektabilitas partai politik jelang Pileg 2019 mendatang.
Hasil dari survei Cyrus, PDIP masih menjadi partai favorit masyarakat yang akan dipilih pada Pileg 2019 dengan elektabilitas tertinggi 26,9 persen. Kemudian Golkar 11,5 persen, Gerindra 11,5 persen, PKB 7,3 persen, Demokrat 5,0 persen, dan seterusnya.
Survei Cyrus digelar pada 27 Maret-3 April 2018 dengan 1.230 responden yang diwawancara tatap muka di 123 desa/kelurahan di seluruh Indonesia. Margin of error +/- 3%, dengan tingkat kepercayaan 95%.
Managing Director Cyrus Network, Eko Dafid Afianto menyatakan bahwa elektabilitas PDIP menjadi yang tertinggi karena saat ini dipersepsikan publik PDIP identik dengan Jokowi. Oleh karena itu PDIP mendapat keuntungan elektoral.
Baca juga: Hot News: PDIP Resmi Usung Jokowi jadi Capres
“Survei ini menemukan bahwa publik mempersepsikan PDIP dan Jokowi sangat identik. Dengan begitu, PDIP memetik keuntungan elektoral terbesar dari persepsi ini,” kata Eko saat memaparkan hasil survei di d’consulate Lounge, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/4).
Menurut hasil survei Cyrus, Eko menjelaskan hanya PDIP yang mendapatkan efek elektoral dari mengusung Jokowi, sementara Golkar dan partai pengusung lainnya seperti NasDem, Hanura, PKB dan PPP belum.
“Hanya PDIP yang mendapatkan limpahan luar biasa ini yaitu sebesar 27 persen. Sedangkan Golkar hanya mendapat 11,5 persen. Bahkan partai pengusung lainnya belum mengoptimalkan figur Jokowi bagi partai mereka,” pungkas dia.
Sedangkan hasil survei yang mengukur perspesi publik terhadap partai yang paling dekat dengan umat Islam. Ternyata, PPP dinilai lebih identik partai Islam ketimbang PKB, meski skornya hanya beda 0,4%. Kemudian persepsi publik atas partai yang identik dengan korupsi, mayoritas menjawab Golkar. Kemudian Demokrat.
Berikut adalah diagram dari survei yang dilakukan oleh Cyrus: