Ngelmu.co – Gagasan Presiden Joko Widodo tentang bisnis racun kalajengking disambut riuh oleh warganet. Beragam reaksi menanggapi ide beternak kajengking tersebut.
Dilansir dari CNN Indonesia, beragam reaksi diungkapkan, baik yang optimistis, pesimistis dan bahkan ada yang sinis. Pergantian Presiden pada Pemilu 2019 pun ikut disinggung. Akan tetapi, ada sebagian yang memandangnya sebagai ide kreatif.
Diberitakan sebelumnya, saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/4), Jokowi dengan gaya bercanda, menyinggung soal racun kalajengking yang merupakan komoditas berharga tinggi di pasaran. Yakni, US$ 10,5 juta atau Rp145 miliar per liter.
Jokowi saat itu menyebutkan bahwa hal ini merupakan peluang bisnis bagi masyarakat.
“Jadi kalau mau kaya, cari racun kalajengking,” ujar Jokowi, di hadapan para kepala daerah.
Menanggapi pernyataan Jokowi tersebut, akun resmi Partai Gerindra menyebutkan bahwa Pemerintah seharusnya memberi solusi yang nyata.
“Cukup!! Cabai mahal, tanam sendiri. Daging mahal, makan keong sawah. Beras mahal, tawar. Cukup sudah bercandanya, kondisi perekonomian kita sedang tidak baik. Tolong berikan solusi itu yang baik dan benar. Ini Republik Indonesia, bukan Republik Dagelan,” cuit akun tersebut, Rabu (2/5).
Meski Jokowi mengatakan racun kalajengking berharga mahal, akun Twitter Don Adam menyebut bahwa tak satu pun dari 500 orang terkaya dunia versi majalah Forbes merupakan peternak kalajengking.
Salah seorang warganet, Ayra Hadinata, mengaku baru merasakan ada seorang Presiden yang memberikan informasi bisnis yang biasa dibicarakan di warung kopi. Yakni, bisnis racun Kalajengking.
“Mungkin besok mulai bisnis tokek, barang antik, benda pusaka, anti cukur, patung, giok, samurai, dsb. lol #2019GantiPresiden,” cuitnya.
Selain itu, akun @johnkosmik mengaitkannya dengan isu tenaga kerja asing.
“Orang asing diberi pekerjaan, rakyat disuruh mencari Kalajengking. Sungguh sebuah langkah arif dalam melatih ketabahan dan kesabaran rakyat.”
Menurut pengamat politik Rocky Gerung, kalajengking merupakan hewan yang hidup menyatu dengan alam bebas. Lagi pula, kalajengking seringkali dikategorikan hewan melata yang berbahaya karena mengandung bisa atau mengandung racun. Oleh karena itu, kalajengking bukan hewan yang cocok untuk diternakkan.
Rocky juga mengatakan presiden saja yang beternak kalajengking.
“Ya kalau si kalajengking mau diternakkan enggak ada soal, masalahnya kalajengking enggak mau diternak, kalajengking kan yang hidup beradaptasi langsung dengan alam, jadi dia enggak cocok buat diternakin. Diternak Presiden aja,” seloroh Rocky.
Baca juga: Tanggapan Rocky Gerung soal Kalajengking di Pidato Presiden
Di lain pihak, @ridlwanjogja membela bahwa lontaran pernyataan soal bisnis racun kalajengking ini hanya merupakan intermezo dalam pidatonya.
“Soal #kalajengking jadi bahan haters, padahal itu hanya intro ‘ice breaker’ pidato Presiden di acara MusrenBang nasional. Ada aja ya kalo namanya benci,” ujar Ridlwan.
Akun @RustamIbrahim mencuitkan bahwa pernyataan-pernyataan sinis warganet adalah bentuk kegagalan dari memahami pesan Jokowi untuk berusaha secara kreatif, ketimbang korupsi.
“Mereka gagal memahami kearifan Presiden @jokowi menganjurkan mencari racun kalajengking untuk jadi kaya. Bahwa untuk jadi kaya perlu kreatif dan kerja keras. Jangan seperti banyak politisi dan pejabat. Mau kaya cepat dengan korupsi: fee, suap, komisi,” cetus Rustam.
Sedangkan artis Iwan Fals, pada akun sosial medianya mengatakan jika selain mahal harganya, racun kalajengking bermanfaat juga untuk kesehatan.