Ngelmu.co – Pada hari Jum’at lalu, tanggal 11 Mei 2018, diketahui bahwa PDIP mengadakan apel siaga PDIP. Apel siaga PDIP tersebut dihadiri oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan kader PDIP Jawa Tengah. Setelah menghadiri apel siaga, massa PDIP diketahui melakukan perbuatan yang tidak layak, yaitu membuat keributan dan melempar botol miras ke jamaah masjid.
Pelemparan botol miras ke jamah masjid tersebut dilakukan massa PDIP di masjid Al Wustho Solo setelah mereka mengikuti apel siaga PDIP dan melakukan konvoi kendaraan sambil menggeber-geber dengan keras motornya.
Setiap memasuki waktu shalat merupakan waktu-waktu yang sangat penting dan berharga bagi umat Islam. Salah satunya adalah waktu maghrib. Waktu menjelang maghrib merupakan waktu yang sangat berharga bagi kita umat Islam, sebab banyak fadhilah dan keutamaan di dalamnya.
Akan tetapi, suasana sholat Maghrib pada Jum’at ( 11/5/2018) di masjid Al Wustho, di Jl. RA Kartini Kota Surakarta ternodai dengan ulah segerombolan massa pendukung PDIP. Massa PDIP ini sebelumnya menghadiri apel siaga di Stadion Manahan, Solo.
Baca juga: [Video] Megawati Kesal Audiens Salah Jawab Pertanyaannya?
Sepertinya sudah tidak asing lagi dan diketahui bersama atau sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap kali usai acara akbar, massa pendukung PDIP selalu mengadakan konvoi di jalanan, dengan menggeber-geber motor mengeluarkan suara keras dan tidak enak didengar.
Oleh karena merasa terganggu dan jengkel dengan ulah massa yang menggeber motornya secara arogan di depan masjid, maka salah satu jamaah masjid mencoba untuk mengingatkan massa pendukung PDIP tersebut. Namun, bukannya menghentikan perbuatan tidak layak mereka, massa pendukung PDIP tersebut malah melempar botol miras ke jamaah masjid tersebut
“Akan tetapi massa peserta kampanye PDIP malah meneriaki dengan kata-kata kotor dan melempar botol aqua yg berisi miras ke jamaah,” menurut laporan Aliansi Umat Islam Solo.
Tentu saja, pelemparan botol miras tersebut mengakibatkan kemarahan jamaah maghrib masjid Al Wustho, sehingga turun ke jalan dan menghalau massa konvoi kampanye PDIP sehingga terjadi bentrokan. Massa PDIP tersebut berhasil dipukul mundur para jamaah masjid. Setelah massa konvoi PDIP kabur, para jamaah pun kembali ke dalam masjid kembali sambil menunggu waktu isya’ tiba.
Namun, ternyata massa konvoi PDIP justru kembali lagi dari arah selatan dengan membawa massa yang jumlahnya lebih besar dari sebelumnya. Massa pendukung PDIP tersebut kembali dengan arogan menggeber motor mereka secara sengaja. Hal tersebut membuat lebih marah lagi para jama’ah, dengan menggunakan peralatan rotan dan kayu massa PDIP yang telah memprovokasi jamaah masjid langsung dibubarkan oleh pemuda masjid Al Wustho.
Selanjutnya, setelah bentrokan tersebut, dikabarkan muncul isu ancaman yang beredar di sosial media yang mengatakan bahwa massa PDIP tersebut akan kembali menyerang jamaah masjid.
“Pasca bentrokan,terdapat kabar adanya isue ancaman yang muncul di beberapa medsos yang mengatakan, akan membalas dan menyerang balik masjid Al Wustho,” ungkap Aliansi Umat Islam Solo.
Oleh karena itu, Aliansi Umat Islam Solo hingga menunggu kedatangan massa PDIP tersebut.
“Dan bilamana di lapangan, massa PDIP masih melakukan konvoi dan berkumpul serta melakukan maksiat! Maka kami Aliansi Umat Islam Solo yg berkumpul di masjid Al Wustho akan membubarkan mereka. Ini adalah bagian jihad yang memang harus kami lakukan untuk menjaga kehormatan agama, kota serta negara ini,” kata Aliansi Umat Islam Solo.
Sumber : https://news.bersamadakwah.net/2018/05/massa-pdip-lempar-botol-miras-ke-jamaah.html, http://menara62.com/2018/05/12/bentrokan-di-depan-masjid-al-wustho-solo/ dan https://www.tribunislam.com/2018/05/massa-pdip-lempar-botol-miras-ke-jamaah.html?m=1
Redaksi Tribun Islam telah mengkonfirmasi langsung kejadian ini ke Takmir Masjid Al Wustho melalui sambungan telpon bahwa kejadian bentrok ini benar adanya dan sudah diselesaikan.