Ngelmu.co – Sejumlah muslimah yang menggunakan cadar dan pria berjanggut dan bercelana cingkrang berdiri di patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta dengan memegang tulisan “Aku percaya kamu, apakah kamu percaya padaku? Maka peluk aku!”. Terlihat salah satu yang meramaikan aksi peluk aku tersebut seorang artis, Kartika Putri, yang pada awal tahun lalu hijrah mengenakan jilbab.
Aksi peluk aku tersebut dilakukan dengan tujuan agar tidak ada lagi Islamphobia pasca peristiwa bom bunuh diri di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu yang menghubungkan aksi terorisme dengan muslimah bercadar, muslim berjanggut dan bercelana cingkrang.
Aksi peluk aku ini juga dilakukan supaya masyarakat tidak memandang rendah wanita bercadar dan pria yang identik dengan janggut serta pakaian muslim, dan dikait-kaitkan dengan pelaku teror. Karena muslimah bercadar, muslim berjanggut dan bercelana cingkrang bukanlah teroris.
Dilansir oleh Viva, berdasarkan pantauan, Minggu, 20 Mei 2018, aksi peluk aku tersebut dilakukan menyasar para warga yang sedang berolahraga saat Car Free Day. Aksi peluk aku menjadi momen yang mengharukan. Artis Kartika Putri pun turut hadir dan memberi dukungan kepada mereka.
“Ternyata yang datang bukan cuma muslimah, puasa-puasa ya berkah, terimakasih banyak ya,” kata Kartika Putri di lokasi, Minggu 20 Mei 2018.
Baca juga: Buat Sosial Eksperimen Soal Cadar dan Celana Cingkrang, FB Ditangguhkan
Momen demi momen dari pelukan masyarakat kaum hawa meninggalkan keharuan tersendiri bagi mereka. Sembari membisikkan terimakasih kepada si pemeluk. Pelukan demi pelukan menjadikan bukti bahwa masyarakat tidak menganggap muslimah bercadar, muslim berjanggut dan bercelana cingkrang bukanlah teroris. Mereka tidak ada kaitannya dengan aksi teror yang menyerang beberapa wilayah Indonesia tersebut.
Terkait alasan melakukan aksi peluk aku ini, salah satu muslimah yang juga merupakan Komunitas Gerak Bareng, Key Widya mengatakan, hal ini dilakukan sebagai bentuk toleransi dan pengakuan bahwa mereka kooperatif terhadap pemerintahan terkait pemeriksaan terorisme yang banyak dilakukan aparat.
“Karena kita sebagai muslimah ingin dihargai, ingin pengakuan dan toleransi, diperiksa dengan cara yang baik. Kami ingin taat, bukan teroris,” kata Widya.