Ngelmu.co – Mantan anggota tim Pemenangan Prabowo-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014 lalu, Ali Mochtar Ngabalin, resmi menjadi staf ahli utama Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Berbagai reaksi dari para tokoh dan masyarakat pun berdatangan. Salah satunya dari politisi PDIP yang mengatakan bahwa “Pak Ngabalin insyaf, semua hinaannya terhadap Jokowi keliru”.
Politikus PDIP, Eva Sundari, menyebutkan bahwa merapatnya Ngabalin ke Jokowi menunjukkan pengakuan Ngabalin bahwa Jokowi tak seperti yang ia kira. Eva mengatakan bersedianya Ngabalin menjadi tenaga ahli di KSP merupakan bentuk pengakuan Ngabalin terhadap Jokowi yang kompeten sebagai presiden. Eva pun menyatakan bahwa Ngabalin insyaf atas tuduhan-tuduhannya selama ini terhadap Jokowi.
“Bersedia menjadi tenaga ahli di KSP merupakan pengakuan Pak Ngabalin bahwa presiden adalah orang baik, pintar, independen, kapabel, dan religius. Tampaknya Pak Ngabalin insyaf bahwa semua kata-kata keras dan menghina kepada Pak Jokowi hanyalah berdasar info yang keliru. Sehingga (dulu) beliau emosional menuduh yang sebaliknya,” ucap Evadikutip dari kumparan, Rabu (23/5).
Baca juga: Kata Jokowi Soal Pertemuan Prabowo dengan SBY
Eva menyebutkan bahwa hadirnya Ngabalin di jajaran staf KSP merupakan perwakilan dari Partai Golkar. Oleh karena itu, Eva juga menyatakan usulannya agar Jokowi juga menambahkan staf ahli dari partai lain pendukung Jokowi seperti PDIP dan Nasdem.
Menurut Eva, penambahan staff di jajaran KSP dibutuhkan.
“Ini penting karena KSP butuh juga pengetahuan, pengalaman, perspektif politik. Baik (dari) Senayan maupun lapangan yang tidak bisa di-supply oleh profesional maupun aktivis LSM,” kata Eva.
Diberitakan sebelumnya, meski menjadi staf khusus KSP, Ngabalin mengaku mendapatkan tugas khusus dari Presiden Joko Widodo, yaitu ia diminta untuk menjadi juru bicara pemerintah.
Ngabalin mengatakan bahwa dalam pertemuannya dengan Jokowi pada Selasa (22/5), Ngabalin diminta untuk ikut mengklarifikasi berbagai isu dan fitnah yang dilontarkan kepada Jokowi selaku presiden dan pemerintah. Dengan rekam jejak yang dimiliki Ngabalin selama ini, diharapkan Ngabalin bisa meng-counter berbagai fitnah yang marak menyerang Jokowi dan pemerintahannya.
Memang diketahui sebelumnya, Ngabalin yang menjadi staf ahli dan jubir pemerintah itu memang menjadi sorotan. Hal tersebut dikarenakan, pada Pilpres 2014 yang lalu, Ngabalin merupakan pendukung Prabowo-Hatta garis keras. Saat itu, Golkar masih mendukung paslon tersebut.