Ngelmu.co – Wasit adalah salah satu sosok yang paling penting posisinya dalam suatu pertandingan. Namun, posisi wasit yang penting itu, bisa menjadi sesuatu yang kontroversial saat keputusannya tidak adil.
Wasit memiliki wewenang untuk mengatur proses berjalannya sebuah pertandingan, salah satunya adalah pertandingan sepakbola. Wasit memegang wewenang yang membuat sosoknya menjadi diharapkan oleh para peserta laga untuk mengambil keputusan paling adil ketika terjadi masalah atau perselisihan kala berjalannya sebuah pertandingan.
Akan tetapi, wasit sendiri bisa menjadi sosok yang mengerikan sekaligus kontroversial ketika keputusan yang diambilnya nyatanya bukan seperti yang diharapan. Bahkan karena keputusan yang kontroversial itu, bisa membuat sejumlah skuat sepakbola di dunia nasibnya jungkir balik di lapangan.
Baca juga: Ketika Ahmed Musa Pecundangi Islandia, Negara Paling Atheis Sedunia
Nah, salah satu wasit paling kontroversial di sepanjang sejarah Piala Dunia adalah Byron Moreno. Byron Moreno yang berasal dari Ekuador tersebut mencatatkan begitu banyak kisah kontroversial yang membuat dirinya benar-benar menjadi sosok wasit paling dibenci di dunia sepakbola.
Berikut adalah 5 fakta Byron Moreno, wasit yang paling kontroversial di sepanjang sejarah perhelatan Piala Dunia. Perlu diketahui, kejadian ini berlansung pada Piala Dunia 2002, di Korea Selatan.
1. Menderitanya Italia di Fase Grup
Ketika itu, Byron Moreno berdebat dengan Angelo Di Livio kala memberi pelanggaran pada Fransesco Totti di Piala Dunia 2002. Ya, Byron Moreno mulai menampakan sosoknya yang sebenarnya sebagai wasit kontroversial sejak dirinya memimpin laga Piala Dunia 2002.
Pada babak fase grup, Moreno berhasil membuat Timnas Italia melalui laga dengan begitu menderita. Ketika itu, secara tertulis, Italia hanya perlu menundukkan tiga negara peserta yang seharusnya mampu ditekuk oleh Filippo Inzaghi dan teman-temanya dengan mudah. Tapi, mimpi buruk Italia di Piala Dunia 2002 bermula ketika mereka berhasil memukul mundur Ekuador 2-0.
Moreno yang sepertinya marah tim negaranya dikalahkan oleh Italia, membuat Italia kalah di laga kedua kala mereka berhadapan dengan Kroasia. Saat itu, menganulir gol yang berhasil dilesakkan oleh Christian Vieri dan Inzaghi, membuat mereka akhirnya kalah dengan skor 2-1.
Begitu pula dalam laga hidup mati Italia melawan Meksiko, Vieri dan Inzaghi kembali menjadi bulan-bulanan Moreno. Syukurnya, pada akhirnya Allesandro Del Piero mampu membuat laga tersebut imbang dan membuat Italia lolos ke babak selanjutnya.
2. Buat Korea ‘Menghabisi’ Italia
Kesewenang-wenangan dari kepemimpinan Moreno sebagai wasit semakin menjadi usai Italia masuk dalam laga perdelapan final yang mempertemukan Italia dengan Korea Selatan. Pertandingan Italia VS Korea Selatan tersebut menjadi mimpi paling buruk untuk Italia.
Keputusan-keputusan buruk dan tidak adil yang diambil oleh Moreno membuat para pemain Korea Selatan banyak yang berani berlaku kasar pada Maldini, Del Piero, dan Gialuca Zambrotta. Bahkan Fransesco Totti dituduh melakukan diving pada laga tersebut, padahal pemain Korea Selatan yang telah melakukan pelanggaran.
Totti yang dalam tayangan ulangnya memang benar-benar mengalami pelanggaran keras dari pemain Korea Selatan pun akhirnya harus bisa merelakan Italia kalah lewat gol yang dilesakkan pemain Korsel hingga akhirnya negeri ginseng pun unggul 2-1 dan menggeser Italia dari Piala Dunia.
3. Dendam Kesumat
Ternyata, di balik keputusan kontroversialnya yang membawa Italia terpuruk di Piala Dunia 2002, rupanya Moreno menyimpan dendam yang teramat parah pada timnas tersebut. Semua didalangi dari hasil buruk yang diraih oleh Timnas Ekuador saat pertandingan Ekuador melawan Italia.
Moreno tak bisa menerima kenyataan bahwa negaranya tersebut harus kalah dari Italia dalam laga debut mereka di Piala Dunia. Karena kekalahannya itu, Ekuador gagal lolos dari babak grup.
Oleh karena itu, Moreno yanb memiliki dendam kesumat atas gagalnya tim Ekuador, membalaskan dendam negaranya lewat cara yang tak wajar, terlebih lagi dirinya menggunakan jabatannya sebagai wasit untuk mengambil keputusan-keputusan yang buruk dan tidak adil di laga sekelas Piala Dunia.
4. Kontroversial di Tanah Sendiri
Ternyata tak berhenti sampai di situ aksi kotor yang dilakukan Moreno. Empat bulan setelah tragedi Italia di Piala Dunia 2002, Moreno kembali melakukan hal serupa di tanah airnya sendiri.
Moreno kembali menyita publik dunia dengan mencatatkan rekor injury time terlama. Dalam duel liga lokal Ekuador antara Liga de Quito dan Barcelona Guayaquil, ia membuat pertandingan yang harusnya hanya memiliki injury time enam menit sesuai instruksi awalnya menjadi 13 menit!
Injury Time yang seharusnya enam menit, namun Moreno memberikan waktu sampai 13 menit. Aksinya itu tentu saja mengubah nasib tim yang berlaga di pertandingan tersebut. Atas keputusan kotornya itu, pihak federasi sepakbola Ekuador menjatuhi hukuman larangan memimpin 20 laga.
5. Terlibat Transaksi Narkotika
Hujatan publik sepakbola dunia dan publik negara sendiri, membuat Moreno terpuruk. Dirinya kemudian diketahui terjun ke dunia hitam, dengan berkecimpung dalam transaksi obat-obatan terlarang.
Fakta tersebut diketahui pada 21 September 2010 di bandara JFK New York, Amerika Serikat. Moreno yang baru saja mendarat, ditangkap karena kedapatan membawa enam kilogram heroin yang terikat di badannya. Karena ulahnya itu, ia kemudian dihukum selama dua setengah tahun penjara, yang diremisi menjadi dua tahun.