Ngelmu.co – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meningkatkan keamanan di delapan daerah rawan konflik saat Pemilihan Kepala Daerah, Pilkada serentak hari ini, 27 Juni 2018.
Peningkatan keamanan di delapan daerah yang dinilai rawan konflik saat pilkada serentak diungkapkan oleh Wakapolri Komjen Syafruddin.
Syafruddin menyatakan bahwa memang dari awal, seperti Papua yang merupakan salah satu daerah rawan konflik pada Pilkada serentak telah ditingkatkan keamanannya.
“Memang sudah ditingkatkan oleh dari awal karena Papua salah satu titik rawan di Pilkada. Saya akan selalu mengatakan bahwa salah satunya adalah Papua ya,” kata Syafruddin Selasa, 26 Juni 2018, dikutip dari Medcom.
Baca juga: Exit Poll IDM: Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu Unggul
Syafruddin juga menilai selain di Papua, Pilkada Nusa Tenggara Timur (NTT) juga rawan konfik. Kemudian, ada Kalimantan Barat, Sumatera Utara. serta Pilkada di wilayah Jawa.
“Yang menyangkut demografi yang cukup besar di Jawa, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan semua merupakan bagian daripada yang kita waspadai jadi daerah rawan,” ungkap Syafruddin.
Walaupun diketahui rawan konflik, Polri tetap menjamin keamanan selama pencoblosan di daerah rawan konflik tadi. Keamanan selama Pilkada harus tetap dijaga sampai dengan perhitungan sampai dengan pengumpulan kotak suara. Syafruddin pun mengatakan bahwa peran media juga besar untuk turut mengamankan Pilkada serentak ini.
“Setelah penghitungan di TPS dan mengangkut ke Kecamatan di situ rawan. Oleh karena itu perlu dikawal bukan hanya dikawal oleh aparat keamanan dan juga dikawal oleh media supaya tidak ada hal-hal yang bisa terjadi di sana,” ujar Syafruddin.