Ngelmu.co – Ketua DPD PDIP Kalbar, Cornelis angkat bicara terkait dengan hasil quick count Pilgub Kalimantan Barat yang dilakukan oleh dua lembaga survei, yaitu Poltracking dan LSI, yang menyatakan bahwa Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, Sutarmidji-Ria Norsan, unggul dari pasangan lainnya.
Cornelis melakukan konferensi pers dan membuat pernyataan sikap di depan puluhan awak media baik lokal maupun nasional, Sabtu (30/6/2018).
Cornelis yang merupakan mantan Gubernur Kalbar dua periode yang juga merupakan ayah kandung dari Calon Gubernur Kalbar, Karolin Margret Natasa ini, menyatakan bahwa metode riset dua lembaga survei tersebut adalah metode riset yang paling lemah dalam konteks akademik.
Baca juga: Pilgub Kaltim, Quick Count LSI Denny JA Menangkan Noor-Hadi
“Metode survei baru bisa dikatakan bernilai akademik bila data survei itu diintegrasikan dengan data observasi. Di dalam konteks Pilkada Kalbar, data observasi itu harus meliputi wilayah keseluruhan Kalbar,” tegas Cornelis saat jumpa pers di Kantor DPD PDIP Kalbar, Jalan Sultan Syarif Abdurrahman, Pontianak, dikutip dari Tribun Pontianak.
Cornelis bahkan menegaskan jika hasil survei kedua lembaga survei tersebut tidak bisa dikatakan ilmiah dan tak masuk kategori akademik.
Diberitakan sebelumnya bahwa Pasangan Sutarmidji-Ria Norsan unggul sementara dalam quick count perolehan suara Pilgub Kalbar versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Adapun perhitungan Lingkaran Survei Indonesia menyebutkan bahwa pasangan nomor urut 3 itu unggul dari pasangan Milton-Boyman dan Karolin-Gidot.
Tercatat dari hasil quick count itu, Sutarmidji-Ria Norsan sukses mengumpulkan 54.49 % suara, disusul Karolin-Gidot dengan 38,29% suara dan Milton-Boyman yang meraih 7,23% suara.