Ngelmu.co – Hari ini, Kamis, 26 Juli 2018, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menggelar acara silaturahmi dan halalbihalal kebangsaan di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Pada kesempatan itu, Ketua ICMI Jimly Asshiddiqie menyebutkan bahwa di tahun politik seperti saat ini, kuncinya jangan baper.
Nampak di acara tersebut dihadiri berbagai tokoh politik nasional, seperti di antaranya adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Ketua Umum PKS Sohibul Iman, sampai mantan Ketua DPR Akbar Tanjung.
Jimly Asshiddiqie dalam pidato sambutannya, menyampaikan bahwa acara tersebut sengaja diselenggarakan untuk memperkuat silaturahmi sebagai sesama bangsa Indonesia dan umat Islam. Jimly mengatakan bahwa karena kesibukan masing-masing, maka sangat bersyukur bertemu di acara ini. Menurut Jimly, acara ini penting sebagai semangat untuk mempererat silaturahmi.
“Lama enggak ketemu karena kesibukan kita masing-masing, alhamdulillah kita bisa ketemu. Ini penting semangat silaturahmi ini untuk dipererat karena ini perintah agama memperpanjang umur memperluas rezeki, kan begitu perintah agama kita apalagi di zaman sekarang ini,” ujar Jimly Asshiddiqie ketika memberikan sambutannya, Kamis (26/7) seperti yang dikutip Kumparan.
Baca juga: Dewan Pakar ICMI: Apakah Mendagri Dukung PKI Bangkit Dari Kubur?
Jimly juga sempat membicarakan tesoal tahun politik yang denyutnya mulai deras terasa, mengingat ada hajatan Pilpres dan Pileg 2019 mendatang.
“Tadi disebut tahun politik. Sebenarnya bukan tahun politik, tahun politisi, itu yang bener. Yang sibuk kan politisi saja, itu kata Presiden PKS barusan. Rakyat sih enggak sibuk kok yang sibuk itu politisi,” tutur Jimly yang membuat hadirin di ruangan tertawa terpingkal.
Dengan situasi yang semakin memanas maka tak jarang ketegangan bisa terjadi setiap saat, baik melalui ujaran di media sosial hingga percakapan sehari-hari. Oleh karena itu, Jimly menilai pentingnya silaturahmi salah satunya untuk meredakan ketegangan yang ada di elite politik hingga masyarakat di lapisan bawah.
Jimly Asshiddiqie juga meminta semua pihak tidak menggunakan perasaan atau jangan baper dalam menanggapi berbagai perbedaan yang muncul.
“Orang-orang bisa menyembunyikan identitas lalu berkomunikasi dengan kalimat pendek dan mau cepat-cepat, maka di situ ada kebebasan menghujat, menilai lalu di sebelah sana baper, bawa perasaan. Maka akibatnya balas ya makin jadi,” jelasnya.
Jimly Asshiddiqie berharap, di tahun politik nanti para politisi dan masyarakat untuk jangan baper hingga perseteruan menjadi semakin meruncing.