Ngelmu.co – Pidato Presiden Joko Widodo yang meminta relawannya agar tak takut berantem bila pihak lawan menggunakan cara negatif menjadi kontroversi. Terkait hal itu, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin pun pasang badan membela Jokowi dari serangan kritikan publik.
Ngabalin menegaskan publik untuk melihat video tersebut secara utuh. Ngabalin menyatakan bahwa konteks pernyataan Jokowi dalam video yang beredar sebaiknya dilihat secara utuh dan bukan langsung mempersepsikan hanya dari tampilan video yang sudah diedit.
“Dengar dulu utuh. Presiden itu memulai sebuah diksi, harus dimengerti dengan baik, mereka harus bisa mendengar kembali secara utuh. Bagaimana mengerti, apa narasinya yang dibangun oleh presiden,” kata Ngabalin, Senin malam, 6 Agustus 2018, dikutip dari Viva.
Baca juga: Pernyataan dari Ketum ILUNI UI soal Video ‘UI For Jokowi’
Ngabalin pun mengatakan agar pihak yang mengkritik Jokowi bisa obyektif dan tak perlu nafsu nyiyir yang berujung fitnah. Ngabalin juga menyatakan bahwa dirinya bisa memahami Jokowi secara rasional.
Menurut Ngabalin, tak mungkin Jokowi punya maksud sengaja memerintahkan relawan pendukungnya untuk berantem. Ngabalin mengatakan bahwa pihak yang mencaci tanpa melihat utuh gambaran video merupakan sikap hoax.
“Beliau ini kan orang Solo, Jawa Tengah. Dia dengan santun selalu menghindari benturan, paham enggak? Beliau ini kepala negara. Jadi jangan hoax lah” sebut politikus Golkar itu.