Ngelmu.co – Badan Intelijen Negara (BIN) buka suara terkait soal turunnya Kepala BIN daerah (Kabinda) Riau mengamankan Neno Warisman.
BIN mengkalrifikasi dan menyatakan bahwa ikut campurnya Kabinda Riau mengamankan Neno sebagai bagian tugas kenegaraan, yaitu menjaga marwah konstitusi.
“Yang di Pekanbaru Riau, memang banyak pihak yang bertanya kepada kami. Kami sebagai Jubir BIN, BIN itu bertugas menjaga marwah konstitusi, aturan main yang sudah disepakati di republik harus ditegakkan supaya tidak terjadi pelanggaran,” kata Jubir BIN Wawan H Purwanto di Jakarta, Senin (27/8), dikutip dari Kumparan.
Namun sayangnya Wawan tak merinci apa pelanggaran yang dilakukan Neno Warisman sehingga harus mendapatkan perlakuan pengadangan di bandara Riau.
“Dan lebih dari itu, BIN bertugas menjaga bangsa ini, keselamatan publik lebih luas. Sehingga kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pasti yang terdepan disalahkan adalah BIN-nya,” tambah Wawan.
Wawan hanya mengatakan bahwa acara yang digelar Neno Warisman tidak ada izin. Dan mencegah situasi memanas karena adanya demonstrasi dan pelemparan batu, maka perlu dilakukan penanganan.
“Yang kebetulan Mba Neno datang, sudah ada pelemparan seperti itu. Kalau dibiarkan, nanti merangsek pada acara tur musik ini bisa berdampak luas. Imbauan untuk kembali adalah jalan terbaik untuk tidak ada korban di kedua belah pihak,” jelas Wawan.
Neno Warisman yang sejatinya hendak melakukan deklarasi #2019GantiPresiden akhirnya dipaksa kembali ke Jakarta.
Wawan menyatakan bahwa BIN menyikapi bahwa sejak ada UU No 17 tahun 2011, ini jadi penanggung jawab Kominda (komite Indonesia daerah), sebelumnya dulu gubernur yang tanggung jawab. Dengan ada UU ini Kabinda jadi penanggung jawab. Sebab, menurut Wawan, jika terjadi apa-apa, akan keselamatan di wilayah itu, Kabinda lah yang pertama kali diminta tanggung jawab.