Ngelmu.co – Sikap Partai Demokrat yang memberikan dispensasi bagi kadernya yang mendukhng Jokowi menuai beragam tanggapan. Salah satunya dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin.
TKN Jokowi-Ma’ruf Amin menyikapi santai sikap Partai Demokrat yang merestui sejumlah kader mereka mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf.
Wakil Ketua TKN, Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa dukungan dari para kader Demokrat hanya bersifat pribadi. Oleh karena itu, kata Abdul Kadir Karding, tak ada yang perlu diperdebatkan.
Karding juga menyatakan bahwa pihaknya tak bisa mengomentari kebijakan internal dari Demokrat seperti halnya tak patut memaksa kader untuk bergabung.
“Bagi kami, tidak patut mengomentari kebijakan internal Demokrat. Begitu pula kami tidak patut memaksa atau mendorong-dorong kader yang bergabung dengan kami. Terserah mereka, mereka orang-orang dewasa kok,” kata Karding, Minggu 9 September 2018, dikutip dari Viva.
Baca juga: Kata Sandiaga Uno Soal Kader Demokrat Menyeberang ke Kubu Jokowi
Selain itu Karding memberikan alasan mengapa sejumlah kader partai pimpinan Susilo Bambang Yudhono itu memilih Jokowi dibanding mengikuti keputusan mendukung Prabowo Subianto – Sandiaga Uno. Seperti Lukas Enembe yang merupakan kader Demokrat yang merupakan Gubernur Papua. Karding menyatakan bahwa Lukas mengapresiasi kerja Jokowi selama menjadi presiden yang begitu memerhatikan wilayahnya.
Menurut Karding, Lukas menyadari bahwa Jokowi sejak memimpin berdampak bagus bagi rakyat Papua. Jokowi telah memberikan infrastruktur puluhan tahun ingin ditembus, akhirnya bisa ditembus dalam tiga tahun kepemimpinan Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah kader Demokrat yang mendukung Jokowi- Ma’ruf Amin belakangan mulai menampilkan diri ke publik. Adapun kader Demokrat yang mendukung kubu Jokowi-Ma’ruf ialah Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Madji atau Tuan Guru Bajang, Gubernur Papua Lukas Enembe, mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. Bahkan Deddy, sudah menyatakan diri bergabung dalam tim kampanye nasional sebagai juru bicara.