Ngelmu.co – Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan menjadi polemik yang tak berkesudahan.
Berbagai pengalaman yang merupakan kekecewaan masyarakat soal pelaksanaan BPJS Kesehatan ini bukan hanya dialami oleh kalangan pengguna saja, melaikan juga pihak rumah sakit dan para dokter.
Masyarakat pengguna BPJS seringkali mengalami kekecewaan. Bertahun-tahun pihak rumah sakit tak dibayar tagihan BPJS-nya. Begitu juga, dokter yang tak juga tak dibayar bertahun-tahun oleh BPJS.
Kekecewaan demi kekecewaan membuat beberapa pihak berbicara. Karena tak bisa bicara secara langsung kepada Presiden Joko Widodo, maka beberapa pihak memcoba berbicara melalui surat terbuka yang ditujukan kepada sang presiden.
Salah satunya surat terbuka yang ditujukan untuk Jokowi, beredar surat tersebut berisi ‘curhatan’ seorang dokter tentang rasa kecewanya terhadap pelaksanaan BPJS. Selain surat terbuka, dilampirkan juga foto seorang dokter berparas cantik dengan tanda tangan ‘Eno Zthezia’.
Baca juga: Tak Bisa Beri Gaji Karyawan Karena BPJS Belum Bayar, Direktur RS Ini Tulis Surat ke Jokowi
Berdasarkan penelusuran, nama dokter yang menulis surat terbuka adalah dr enozthezia tidaklah asing. Dokter cantik yang diketahui dipanggil dr Eno ini bernama lengkap dr Reno Yonora Enozthezia.
Berikut adalah beberapa tulisannya yang berhasil dikutip.
Bekasi, 11 September 2018
Kepada Yth. Bapak Presiden Joko Widodo
yang merasakan ketidaknyamanan program JKN/BPJS-K:
Dokter dan Dokter Gigi
Perawat
Bidan
Faskes
Karyawab Faskes
Farmasi
Industri Alat Kesehatan
dan Usaha lain yang berhubungan langsung dalam penyelenggaraan. Masihkah Bapak tidak merasa harus peduli memperbaiki kekisruhan ini?
Kalau saya penasehat Bapak, saya akan lapor: Pak, ini darurat BPJS!
——–
Bekasi, 8 September 2018
Kepada Yth,
Bapak Presiden Joko Widodo
Pak,
apa Bapak tahu saat ini sedang ada permasalahan di bidang kesehatan?
Apa Bapak tau program JKN/BPJS-K membuat banyak ketidaknyamanan berbagai pihak masyarakat, tenaga kesehatan juga fasilitas kesehatan?
——–
Yth. Bapak Presiden Republik Indonesia
Kami para dokter dan tenaga Kesehatan lainnya memang tidak menghasilkan medali apalagi atraksi tontonan sehingga tidak menarik perhatian Bapak, bahkan untuk sekedar bertanya langsung.
Dok, pelayanan kesehatan gratis yang pemerintah bikin apakah berjalan dengan baik di lapangan? Apa sudah sesuai standart pelayanan yang seharusnya diterima rakyat? apa sudah standart profesi kedokteran? apa programnya sudah benar?
Apalagi untuk bertanya:
Ada masukkan dari masyarakat?
Ada masukkan dari dokter? karena kami yang menjalankan di lapangan.
Mungkin Bapak terlalu sibuk dengan berbagai permasalahan esehatan saat ini juga mungkin tidak terlalu menarik walau sudah membuat ketidaknyamanan berbagai pihak? sudah lebih dari 4 tahun. APakah bapak merasa prihatin?
ANDAI SAJA ADA; Asian Medical Games agar Bapak juga sedikit peduli pada kami.
-enozthezia