Ngelmu.co – Nilai dolar dari kemarin sore, Rabu, 2 Oktober 2018, menembus lebih dari Rp 15.000. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Bank Indonesia, nilai tukar dolar AS hari ini dibanderol pada level Rp15.088.
Nilai rupiah tersebut melemah dari perdagangan kemarin pagi yang berada di level Rp14.988 per dolar.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan menanggapi pelemahan nilai rupiah tersebut. Menurut Luhut, bukan suatu masalah dengan level rupiah terhadap dolar AS saat ini. Luhut mempertanyakan mengapa turunnya nilai rupiah ke level Rp 15.000 lebih harus dirisaukan.
“Kenapa mesti risau di (level) Rp15 ribu? Dulu level psikologis Rp10 ribu. Setelah itu Rp13 ribu, ada apa-apa? Enggak,” sebut Luhut di kantornya, Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2018, dikutip dari Viva.
Baca juga: Rupiah Melemah, Bunga Utang Pemerintah Naik
Luhut mengatakan bahwa kekhawatiran terhadap nilai tukar rupiah tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Sebab, kata Luhut, angka inflasi perekonomian nasional masih terbilang sangat bagus. Luhut pun menyatakan bahwa utang pemerintah pun dinilai masih dalam batas yang wajar.
Luhut menceritakan ketika ia di New York, ia ditanyakan kenapa Indonesia tak mau berhutang lagi, padahal kesempatan Indonesia untuk bisa menambah hutang masih sangat luas.
“Malah kemarin saya di New York ketemu beberapa fund manager yang bilang ‘Kenapa kalian utang tidak mau tambah lagi? Karena room kalian berutang masih luas’,” kisah Luhut.
Luhut menyatakan bahwa sejumlah strategi pengurangan impor juga telah dilakukan pemerintah.
“Kenapa kita semua suka impor? Begitu banyak pungutannya. Sekarang Presiden bilang cukup. Tentu dengan keputusan yang dibuat kemarin itu, beberapa waktu ke depan akan baik,” ujarnya.