Ngelmu.co – Sukabumi bergerak. Sukabumi menolak perilaku LGBT. Sekitar 1.500 orang dari berbagai elemen dan komunitas mendukjng penolakan perilaku LGBT itu.
Ribuan orang tersebut membubuhkan tanda tangan di spanduk putih sebagai bentuk penolakan terhadap hadirnya populasi kunci LGBT di Sukabumi. Aksi mengumpukan tanda tangan sebagai bentuk penolakan perilaku LGBT ini dilaksanakan di Lapang Merdeka, Kota Sukabumi, Minggu (21/10/2018). Bahkan, di dalam kesempatan itu, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi ikut menandatandangi penolakan LGBT tersebut.
Koordinator aksi menolak LGBT di Sukabumi Oksa Bachtiar Camsyah, menegaskan bahwa aksi ini bukan menolak keberadaan pelaku LGBT, namun menolak perilaku LGBT.
“Pengumpulan 1000 tanda tangan untuk menolak LGBT ini sebagai langkah preventif dalam pencegahan penyebaran LBGT di Sukabumi. Apalagi menurut data dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) kota dan kabupaten Sukabumi keberadaan LGBT hingga ribuan,” jelas Oksa, dikutip dari sukabumiupdate.com.
Baca juga: Wakili Indonesia, Ketua Fraksi PKS Tolak LGBT di Sidang Parlemen Internasional
Oksa menyatakan bahwa keberadaan LGBT sangat menghawatirkan. Oleh karena itu, Oksa menegaskan bahwa perlu pencegahan agar tidak semakin luas penyebarannya. Menurut Oksa, dengan aksi ini 1.000 tanda tangan ini mendorong pihak berwenang untuk melakukan berbagai upaya pencegahan.
“Kita akan dorong Majlis Ulama Indonesia (MUI) KPA dan Pemda untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan dan tindakan preventif lainya,” ucap Oksa.
Aksi tanda tangan ini juga sebagai representasi masyarakat Sukabumi atas penolakan LGBT sehingga menjadi modal awal dalam pencegahan dan penyebaran LGBT. Selanjutnya, tanda tangan ini akan diserahkan langsung ke Wali Kota Sukabumi. Oksa menyebutkan bahwa dari aksi ini, nanti ditunggu langkah preventifnya seperti apa dari pihak Pemkot Sukabumi.
Diketahui sebelumnya bahwa di Sukabumi marak munculnya akun Gay di Sukabumi. Akun tersebut juga diketahui banyak jumlahnya. Bahkan, disebutkan bahwa anggotanya mencapai ribuan. Hal ini lah yang membuat kegelisahan masyarakat Sukabumi
Oleh karrna itu, Ketua Aliansi Masyarakat Anti LGBT sekaligus penggagas aksi Dani Ramdhani menjelaskan bahwa aksi ini merupakan reaksi kegelisahan masyarakat Sukabumi. Kegelisahan ini pun ditangkap oleh masyarakat Sukabumi. Hal itu terlihat dari antusias dalam membubuhkan tanda tangan.
“Dengan aksi seribu tanda tangan tolak LGBT diharapkan kedepan tren LGBT bisa menurun jumlahnya, karena saat ini trennya semakin menaik dari tahun ke tahun,” papar Dani.
Langkah lain, kata Dani, pihaknya akan melayangkan surat ke Kominfo Pusat agar akun LGBT terutama di Sukabumi bisa ditutup.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menegaskan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) dan seluruh elemen masyarakat sepakat serta menolak keberadaan LGBT, khususnya di Kota Sukabumi.
Fahmi menyebutkan bahwa selain prilaku LGBT dilarang oleh agama, juga mengganggu dan membuat keresahan di tengah-tengah sosial kemasyarakatan. Maka, kata Fahmi, Pemda sepakat dan sejalan dengan apa yang disuaran masyarakat tolak keberadaan LGBT di Kota Sukabumi.
Fahmi menegaskan bahwa aksi ini bukan berarti membenci secara personal. Akan tetapi yang ditolak itu prilaku yang bersangkutan. Fahmi mengatakan bahwa Pemkot Sukabumi memiliki beberapa saluran jika ada warganya yang mengidap LGBT.
Untuk yang mengidap LGBT, akan memiliki trapis dan metodologi dalam kerangka mengajak kembali kejalan yang normal. Pemkot Sukabumi membuka peluang untuk melakukan treatment dan terapi di lokus-lokus yang sudah di siapkan.