Ngelmu.co – Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada, Senin (29/10) lalu. Pesawat tersebut membawa penumpang dan kru total sebanyak 189 orang.
Sampai sejauh ini fakta-fakta terbaru yang berhasil dihimpun adalah sebagai berikut:
1. Black Box Ditemukan
Setelah Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi menyatakan bahwa sinyal kuat dari black box pesawat Lion Air JT 610 telah terdeteksi. Diketahui titik koordinat sinyal black box berada pada koordinat S 05 48 48.051 – E 107 07 37.622 dan koordinat S 05 48 46.545 – E 107 07 38.393, Kamis, 1 November, Black Box Lion Air JT-610 ditemukan.
Tim Basarnas berhasil menemukan dan mengangkat sebuah kotak tak lain black box Lion Air yang jatuh tersebut. Benda tersebut ditemukan oleh salah seorang penyelam TNI AL bernama Sertu Hendra, di kedalaman sekitar 30 meter dalam kondisi utuh.
2. Sebagian Badan Pesawat Ditemukan
Pagi ini, Kamis, 1 November 2018, sebagian badan pesawat Lion Air JT-610 akhirnya ditemukan di dasar laut di utara Karawang, Jawa Barat. Sebagian badan pesawat ini ditemukan oleh penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) TNI AL di bawah air perairan Tanjung Karawang.
Ditemukannya badan pesawat itu diketahui dari penelusuran penyelam Dislambair di titik atau spot yang sebelumnya telah ditemukan KRI Rigel.
“Saat pengejaran visual di bawah spot kita ada bod ipesawat, positif bodi pesawat,” kata Kolonel Laut (E) Monang Sitompul dari LCU KRI Banda Aceh 593-1, dikutip dari CNNINdonesia.
Namun, belum bisa dipastikan secara pasti bagian yang ditemukan merupakan bagian sisi apa dari pesawat Lion Air tujuan Jakarta-Pangkal Pinang tersebut. Dari informasi yang diterima panjang potongan itu sekitar 1,5 meter.
Baca juga: Hotman Sebut Syarat Mudah Korban Lion Air Bisa Dapat Triliunan Rupiah
3. Arus Kencang Jadi Kendala
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan bahwa pencarian tim gabungan difokuskan pada terdeteksinya sinyal black box Lion Air JT 610. Namun pencarian terkendala arus deras di bawah laut perairan Karawang. Selain itu, adanya pipa-pipa milik Pertamina menjadi kendala juga yang mengharuskan tim penyelam harus ekstra hati-hati agar tidak melakukan kesalahan.
4. Direktur Teknik Lion Air Dibebastugaskan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Direktur Teknik Lion Air dibebastugaskan, bukan dipecat. Hal itu berarti, sifatnya sementara.
“Bukan pemecatan, ini pembebastugasan,” ujar Budi Karya.
Budi Karya menyatakan bahwa pembebastugasan itu berlaku hingga pemeriksaan kecelakaan Lion Air PK-LQP yang jatuh selesai. Budi Karya menuturkan jika pemeriksaan selesai, dan sang direktur dinyatakan tidak bersalah, maka sang direktur bisa saja kembali ke posisinya.
Selain Direktur Teknik, staf teknik yang sebelum terjadinya kecelakaan, merekomendasikan penerbangan pesawat PK-LQP itu juga dibebastugaskan.
5. 56 Kantong Jenazah Diserahkan ke DVI Polri
Sejauh ini sudah 56 kantong jenazah yang telah diserahkan ke tim DVI Polri. Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Nugroho Budi Wiryanto.
6. Satu Jenazah Teridentifikasi
Kemarin, Rabu, 31 Oktober 2018, seorang korban Lion Air JT-610 berhasil diidentifikasi. Jenazah yang berhasil diidentifikasi diketahui seorang perempuan bernama Jannatun Cintya Dewi. Kepala Pusat Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) RS Polri Kramat Jati, Hudi Suryanto, mengungkapkan bahwa identitas korban diketahui berdasarkan sidik jari tangan kanan dan properti yang dikenakan yakni cincin emas di jari tengah.