Ngelmu.co – Senin, 5 November 2018, seminggu setelah tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT-610, Basarnas mengumpulkan kru dan keluarga korban penumpang Lion Air JT-610 untuk menjelaskan proses evakuasi.
Basarnas menggelar acara tersebut di Ibis Hotel Central, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11). Dalam acara tersebut, turut hadir Kabasarnas M Syaugi dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Selain itu, hadir juga Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono, Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo, Kepala Lab DNA Pusdokkes Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri Kombes Pol dr. Putut Cahyo Widodo, dan direksi Lion Air.
Menhub Budi Karya pertama-tama menyampaikan duka cita kepada keluarga korban atas kehilangan anggota keluarga yang menjadi penumpang atau kru pesawat. Budi kemudian menjelaskan proses evakuasi yang dilakukan. Budi mengatakan bahwa ada 1.327 personel yang dilibatkan dari semua instansi dalam proses evakuasi.
Baca juga: Black Box CVR Lion Air Terendam Lumpur Satu Meter
Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI M. Syaugi mengatakan bahwa fokus utama tim SAR adalah pencarian korban, kemudian serpihan atau puing pesawat. Tim terdiri dari penyelam-penyelam andal. Tim juga bekerja 24 jam untuk mengevakuasi korban.
“Sampai tadi malam kantong jenazah sebanyak 138 dan sudah kami serahkan kepada rumah sakit Kramat Jati Polri untuk diidentifikasi. Kemudian serpihan pesawat sangat banyak, dan identitas korban yang sangat banyak sudah kami serahkan,” jelas Syaugi.
Diketahui pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) sekitar pukul 06.33 WIB. Pesawat yang menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Bangka-Belitung, membawa 189 orang di dalamnya. Basarnas sebelumnya memutuskan memperpanjang masa pencarian hingga Rabu (7/11). Sejauh ini, sudah 138 kantong jenazah yang dievakuasi dan sebanyak 14 korban telah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga.