Ngelmu.co – Tak pernah puas, Israel kembali melancarkan agresi militernya di jalur Gaza, Palestina. Aksi Israel ini kembali membuat masyarakat dunia mengutuknya.
Terkait hal itu, Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini menegaskan bahwa kebiadaban Israel perlu diingatkan dengan menyerukan aksi solidaritas secara global.
“Israel seperti tidak ada hentinya menunjukkan kebiadaban membunuhi rakyat Palestina. Kita perlu aksi global yang lebih determinan untuk menghentikan satu-satunya penjajahan yang masih langgeng di era modern ini,” kata Jazuli, Rabu, 14 November 2018, dikutip dari Viva.
Jazuli menyatakan bahwa kecaman seperti sudah tak mempan bagi Israel atas agresi militernya ini. Sehingga, menurut Jazuli, perlu aksi global.
Baca juga: Begini Detik-Detik Pesawat Zionis Israel Bom Aqsa TV
Adapun aksi global yang dimaksud Jazuli bisa dengan cara mendorong komunitas internasional untuk menghimpun langkah kongkrit agar bisa menghentikan jatuhnya korban tewas lagi.
Menurut Jazuli, setiap agresi Israel atas dalih apapun selalu mengakibatkan korban jiwa dari rakyat sipil Palestina, anak-anak, perempuan dan orang tua. Oleh karena itu, kata Jazuli, sebuah aksi global mutlak dan mendesak untuk dilakukan
Jazuli mendoakan agar nyawa rakyat Palestina bisa diselamatkan dan agresi militer bisa dihentikan.
“Selamatkan nyawa rakyat Palestina khususnya di wilayah Gaza,” ujar Jazuli.
Jazuli juga menekankan untuk perjuangan Palestina, PKS sudah terus berupaya. Upaya yang terakhir, Fraksi PKS pernah mengirimkan surat resmi kepada PBB Kantor Perwakilan Indonesia dan Dubes Amerika Serikat di Jakarta agar lebih agresif dalam menekan Israel menghentikan serangan militernya ke Gaza.
“Palestina memiliki tempat sendiri di hati rakyat Indonesia. Bahkan, pemerintah secara tegas menyatakan bahwa Palestina merdeka adalah tujuan diplomasi RI sampai kapanpun,” tutur Jazuli.
Diberitakan sebelumnya bahwa serangan udara Israel di Jalur Gaza kembali memakan korban dari warga sipil Palestina. Rentetan serangan roket ini turut menghancurkan studio stasiun televisi Hamas.