Ngelmu.co, JAKARTA – Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Adian Yusak Napitupulu menilai reuni aksi 212 tidak relevan dikaitkan dengan elektabilitas dalam Pilpres, uatamanya Jokowi.
Menurut dia, Jokowi tidak kalah hanya dengan reuni. Apalagi, dia mengatakan jika dianggap bahwa reuni aksi 212 ini akan berdampak negatif bagi Presiden Jokowi sekaligus menguntungkan rival politiknya.
“Saya agak bingung juga Bang Karni kalau kemudian Jokowi mau dikalahkan dengan reuni. Kalau menurut saya, Jokowi hanya mungkin kalah ketika ada yang punya prestasi lebih dari Jokowi. Jadi misalnya kemudian kita gunakan acara reuni 212 ini kemudian dijadikan alat ukur elektabilitas, menurut saya enggak tepat,” kata Adian Napitupulu di acara ILC tvOne, Selasa (4/12/2018).
Dia mengatakan sosok Jokowi tidak punya lawan sampai hari ini, utamanya soal prestasi dirinya. “Bagaimanapun juga yang dilakukan oleh Jokowi itu prestasinya jelas. Dan dia enggak punya lawan sampai hari ini untuk menandingi prestasi-prestasi dia,”ujar dia.
Adian menambahkan soal reuni dioposisikan dengan Jokowi juga tak tepat. Menurut Adian, Jokowi memang tak harus mengumpulkan banyak orang lantaran mantan Wali Kota Surakarta itu memang justru hobi mendatangi rakyatnya.
“Saya percaya pilihan pak jokowi bukan mendatangkan berjuta-berjuta orang tapi mendatangi berjuta-juta orang. Itu dibuktikan kemarin ketika semua orang mencaci maki dia, dia tetap memberikan listrik buat rakyat,” jelasnya.
Menurut dia, orang harus belajar melihat sosok Jokowi yang tak reaktif namun banyak bekerja. Terbukti sekalipun dia kerap dihina namun Presiden tersebut tetap fokus bekerja.
“Selanjutnya menurut saya bagaimanapun juga ketika banyak orang mencela Jokowi, orang bilang dia Presiden kerempeng kalau Fadli Zon bilang dia Presiden planga-plongo, namun mau setuju tak setuju, enggak langsung tapi arahnya ke sana kan, ya enggak apa-apa kan kita tahu arahnya,”katanya lagi.