Ngelmu.co – Kekerasan di Nduga, Papua tak bisa didiamkan. Kodam Cenderawasih minta agar pemerintah Provinsi Papua dan pemerintah Kabupaten Nduga agar tidak berdiam diri terkait tewasnya 19 pekerja Trans Papua.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Ind Muhammad Aidi menyebutkan bahwa harusnya pemerintah provinsi ataupun kabupaten tidak beranggapan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh OPM di Nduga bukan hanya tugas TNI/Polri. Maka, Aidi menegaskan agar pemerijta Papua tidak hanya diam dan hanya melihat situasi dan insiden yang terjadi di Nduga yang telah menewaskan 19 pekerja Istaka Karya dengan mengenaskan dan sia-sia.
Baca juga: 8 Pekerja Trans Papua yang Ditampung Anggota Dewan dari PKS Selamat
“Ingat saat saudara dilantik menjadi pejabat atau kepala daerah telah bersumpah atas nama Tuhan YME di bawah kitab suci bahwa saudara setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” kata Aidi, Minggu (9/12), dikutip dari Kumparan.
Aidi pun mengingatkan bagi siapapun yang menentang pembangunan infrastruktur di Papua, maka oknum atau kelompok itu adalah orang-orang yang ingin melihat Papua tetap hidup primitif di era digital saat ini. Seperti yang dinyatakan Filep Karma, salah seorang tokoh KKB yang videonya beredar di media massa mengatakan bahwa orang Papua bisa hidup cukup dengan makan ubi.
Aidi mengungatkan bahwa kebutuhan manusia bukan hanya sekedar hidup untuk makan ubi. Namun, kata Aidi, manusia juga butuh pendidikan, layanan kesehatan, tempat tinggal yang memadai serta manusia butuh mengikuti perkembangan kemajuan dunia.