Ngelmu.co – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, meminta Cawapres nomor 02 berkampanye secara sehat. Hasto meminta Sandi untuk tidak memainkan kampanye negatif, apalagi meminta untuk dikasihani, seperti yang terjadi pada Sandi yang dianggapnya telah bersandiwara diusir dari pasar.
Diketahui sebelumnya, Sandiaga Uno sempat diusir saat berkampanye di Pasar Kota Pinang, Labuhan Batu, Sumatera Utara, Selasa 11 Desember 2018. Pengusiran Sandi terjadi, setelah ada sebuah poster yang dipasang di lapak salah seorang pedagang.
Adanya poster tersebut menimbulkan pemahaman bahwa Sandiaga bersandiwara. Hasto menyebutkan bahwa munculnya hastag #sandiwarauno merupakan respons publik terhadap sandiwara Sandi.
Baca juga: Terbongkar! Pemasang Poster ‘Sandi Pulang’ di Pasar Ternyata Dibayar
“Usir-usiran itu kan. Itu akhirnya muncul hastag (tanda pagar), enggak tahu darimana. Artinya, publik kan merespons. #sandiwarauno itu kan respons publik,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Menteng Jakarta, Kamis 13 Desember 2018, dikutip dari Viva.
Selanjutnya, Hasto meminta model kampanye seolah teraniaya atau playing victim, tidak digunakan. Menurutnya, Sandi harusnya tulus dalam berpolitik.
“Artinya, berpolitik itu kan ketulusan, enggak usah playing victim. Toh, Ratna Sarumpaet sudah gagal sebagai playing victim. Enggak perlu dicontoh-contoh lagi,” beber Hasto.
Hasto mengatakan bahwa masyarakat yang menilai dan melihat bahwa ada playing victim yang dimainkan saat peristiwa spanduk pengusiran terhadap Sandiaga itu.
“Ketika itu dilepas, kemudian ada yang melarang dari dalam itu kan, itu keanehan-keanehan yang muncul. Kita tidak pernah negatif campaign. Kami tidak pernah bersandiwara, kami menampilkan apa adanya. Tidak pernah playing victim, tidak pernah memasang tulisan-tulisan seolah diusir hanya untuk sekedar dikasihani,” kata Hasto.