Ngelmu.co – Setiap jiwa, pasti akan wafat. Wafat dalam kondisi husnul khatimah yang diharapkan setiap orang. Seperti wafatnya KH Buchori Amin yang insha Allah husnul khatimah. KH Buchori Amin wafat saat mengisi ceramah di hadapan ribuan jamaah.
Kabar duka datang dari Malang. Kabar duka tersebut terkait kepergian seorang ulama kharismatik KH Buchori Amin asal Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. KH Buchori Amin wafat saat tengah mengisi ceramah agama dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren (Ponpes) Al – Ishlahiyyah, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Ulama yang dikenal dengan Kiai Singa Podium ini wafat sekira pukul 14.30 WIB Sabtu (15/12/2018) saat duduk di atas kursi di hadapan ribuan jama’ah dan para santri. Ketika itu, KH. Buchori Amin tengah membawakan ceramah bertemakan ‘Nabi Muhammad Teladan Sejati’ sebelum terjatuh dan dinyatakan wafat.
Baca juga: Pertemuan Habib Salim-Kiai Kholil As’ad, Dua Ulama yang Saling Mencintai Karena Allah SWT
Kata-kata terakhir Kiai Buchori yang ia sampaikan sebelum wafat adalah sebagai berikut: “Nuli bejo… Nuli Bejo.. Wong sing gak tau kepetuk aku…” (Sungguh beruntungnya, orang yang tidak pernah bertemu saya)”
Berikut adalah video saat-saat terakhir KH Buchori Amin:
Diketahui bahwa selain memperingati Maulid Nabi Muhammad, acara terakhir KH Buchori Amin juga dalam rangka Wisuda Madrasah Diniyah Al Ishlahiyah Singosari, Kabupaten Malang.
Menurut Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad di Ponpes Al-Ishlahiyah, Fathul Wahab, ketika KH. Buchori Amin jatuh dan wafat, beliau belum lama memberikan ceramahnya, baru sekitar 30 menit.
“Beliau Mauidhah belum ada 30 menit, kemudian mik yang dipegangnya terjatuh,” ungkap Fathul Wahab, dikutip dari Okezone.
Ketika KH. Buchori Amin terjatuh saat ceramah, tak berapa lama kemudian, langsung mendapatkan perawatan di Muslimat Medical Center Singosari, yang juga didampingi pengurus pondok KH Tholhah Hasan. Akan tetapi, saat dicek oleh santri dan perawat, KH Buchori sudah dalam keadaan tak bernyawa tak lama setelah terjatuh di hadapan ribuan santri dan jamaah.