Ngelmu.co – Tsunami Anyer semalam, Sabtu 22 Desember 2018 meluluhlantakkan kawasan Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kabar tentang sapuan maut tsunami di Anyer bahkan telah mendunia.
Kabar sapuan tsunami yang menelan korban jiwa dan hilang itu disiarkan secara luas oleh banyak media internasional sejak Minggu (23/12) dini hari.
Adalah situs berita asal Australia, News.com.au, memberitakan secara bertahap sejak pukul 03.08 dini hari waktu setempat (sekitar 23.08 WIB) tentang kabar tsunami di Selat Sunda, Indonesia. Media tersebut juga terus mengabarkan tentang korban tewas yang terus bertambah, mulai dari 20 orang pada pemberitaan kedua, berlanjut menjadi 37 pada pemberitaan kelima, dan yang terakhir kali diwartakan pada Minggu pagi, yakni sebanyak 43 orang tewas.
Baca juga: Update Tsunami Selat Sunda: 43 Meninggal Dunia, 584 Orang Luka-Luka dan 2 Orang Hilang
Jumlah korban tsunami Selat Sunda juga turut diwartakan secara bertahap oleh situs Globalnews.ca asal Kanada, CNN.com dari Amerika Serikat (AS), The Guardian dari Inggris, dan kantor berita resmi pemerintah China, Xinhua.
Selain itu, situs berita Forbes.com mengabarkan tentang peristiwa tsunami Selat Sunda, yang menurut laporan sementara dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kemungkinan disebabkan oleh longsoran Gunung Anak Krakatau. Sejarah tentang serangkaian tsunami yang pernah melanda area Selat Sunda juga ikut dituliskan dalam laporan mendalam situs Forbes, termasuk bencana letusan dahsyat Krakatu pada Agustus 1883.