Ngelmu.co – Malam ini, Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyampaikan visi dan misinya di JCC, Jakarta. Salah satu yang masuk dalam pidato kebangsaan Prabowo, soal Indonesia yang merupakan negara kaya namun miskin.
Dalam pidatonya Prabowo, Senin (14/1) malam, ia menyampaikan soal kemiskinan yang melanda Indonesia. Prabowo sejumlah kasus bunuh diri karena kemiskinan.
“Ada yang tinggal 5 jam dari istana negara sudah dua hari tidak makan. Beberapa waktu lalu beberapa anak meninggal karena kelaparan dan pejabat negara tidak hadir untuk membantu mereka,” ungkap Prabowo yang dikutip dari TVOne.
Selain itu, Prabowo juga menyampaikan bahwa masyarakat mengeluhkan harga-harga yang membumbung tinggi.
“Emak-emak mengeluh harga-harga sudah tidak terkendali. Harga telur, daging, beras, sudah sangat berat dirasakan rakyat kita, bagaimana bisa harga gula di republik ini 3 kali lebih mahal dari harga dunia,” kata Prabowo.
Kondisi yang seperti itu, Prabowo menilainya sebagai paradoks Indonesia. Prabowo menyatakan Indonesia merupakan negara kaya, tapi mirisnya, rakyat Indonesia lapar dan miskin.
Prabowo juga menyampaikan bahwa pemerintah sekarang ini tidak membela rakyatnya. Prabowo menyebut bahwa Indonesia saat ini adalah negara yang satu dari tiga anak di bawah 5 tahun mengalami gagal tumbuh.
“Negara yang satu dari tiga anak di bawah 5 tahun mengalami gagal tumbuh karena kurang protein kurang gizi karena ibunya juga kurang protein dan gizi selama masa mengandung,” ucap Prabowo.
Prabowo menegaskan jika Indonesia tidak berhati-hati, dan tidak waspada situasi bisa akan menjadi lebih buruk lagi.
“Negara yang sudah 73 tahun merdeka kalau ada rakyat yang lapar dan putus asa ini adalah penghinaan bagi pendiri bangsa kita, ini adalah penghinaan bagi rakyat kita,” kata Prabowo.
Pidato Prabowo tersebut turut dihadiri oleh Cawapres 02 Sandiaga Uno, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden PKS Sohibul Iman, kemudian Ketua Dewan Pertimbangan PAN Amien Rais, serta Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf.