Ngelmu.co, JAKARTA – Sepekan setelah Presiden Joko Widodo melontarkan pernyataan tiga tahun terakhir kepemimpinannya tidak terjadi kebakaran hutan di Indonesia, terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) cukup parah di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau yang cukup parah, Senin (25/2/2019). Sebanyak 10 sekolah terpaksa diliburkan.
Untuk diketahui, Pada debat Calon Presiden (Capres) edisi kedua pada Minggu (17/2/2019) lalu, Capres petahana Joko Widodo mengklaim tiga tahun terakhir kepemimpinannya tidak terjadi kebakaran hutan di Indonesia. “Dalam tiga tahun ini tidak terjadi kebakaran lahan, hutan, kebakaran lahan gambut, dan itu adalah kerja keras kita semuanya,” kata Jokowi saat itu.
Belakangan, Jokowi meralat pernyataannya saat debat kedua Pilpres 2019 terkait kebakaran hutan. Jokowi menegaskan bahwa kebakaran hutan kini sudah bisa diatasi sebanyak 85 persen dalam kurun waktu 3 tahun. “Kita bisa mengatasi kebakaran dalam 3 tahun ini, artinya bukan tidak ada, turun drastis, turun 85 persen lebih,” Jelas Jokowi.
“Artinya, ya sekarang kan enggak ada namanya pesawat enggak bisa turun, enggak bisa naik kayak dulu. Keluhan-keluhan dari provinsi mengenai asap juga tidak ada, keluhan dari negara tetangga dalam 3 tahun ini Singapura dan Malaysia, enggak ada komplain sama sekali, itu yang kita maksud,” jelasnya.
Meski Jokowi mengatakan tidak ada kejadian, faktanya kebakaran hutan tetap terjadi. Terbaru, bahkan di Kecamatan Rupat, Bengkalis, Riau, sebanyak 10 sekolah dasar dan 3 sekolah menengah pertama (SMP) yang ada di Kecamatan Rupat diliburkan akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Sekolah yang diliburkan, telah mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis. Sebab, kondisi kabut asap lahan gambut membahayakan kesehatan anak-anak. “Sudah disetujui Dinas Pendidikan sehingga tadi pagi anak-anak dipulangkan,” kata Koordinator Wilayah (Korwil) Kecamatan Rupat Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis Rais, dikutip dari Kompas.com.
Kebakaran lahan gambut berlangsung lebih kurang satu bulan di Kecamatan Rupat. Luas lahan yang terbakar mencapai ribuan hektar. Akibatnya, wilayah yang berbatasan dengan Malaysia ini dilanda kabut asap.
Namun, berdasarkan sumber Direktorat PKHL Kementerian LHK dengan data tahun 2018 menyebutkan tahun 2016 terdapat kebakaran hutan seluas 14.604,84 hektare. Sementara pada tahun 2017 terdapat kebakaran hutan seluas 11.127,49 hektar, dan pada tahun 2018 terdapat kebakaran hutan seluas 4.666,39 hektare.
Benarkah kebakaran hutan yang terjadi selama sebulan di Riau ini teguran dari Allah SWT untuk pemimpin takabur? Wallahu’alam.