Ngelmu.co – Prabowo Subianto yang tak lain merupakan Calon Presiden nomor urut 02, diduga mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan saat akan melakukan kampanye di Kabupaten Banyumas-Jawa Tengah dan Kota Padang-Sumatera Barat. Dugaan lahir, ketika pesawat yang ditumpangi oleh Prabowo itu sempat batal melandas di Purwokerto, karena tiga jet tempur seketika melintas.
Hal ini disampaikan oleh Mantan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen (Purn) Johannes Suryo (JS) Prabowo, ia mengatakan jika pihaknya akan mengadukan peristiwa tersebut kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Selain itu, JS Prabowo juga menyebutkan jika usai kampanye di Sumatera Barat (Sumbar), tidak ada satu pun pihak kepolisian yang mengawal Prabowo dalam perjalanan pulang.
“Info, saat akan menuju Purwokerto (1/4) pesawat yang ditumpangi @prabowo aborted take off karena saat akan take off di ujung runway melintas tiga jet tempur. Pengaduan resmi dan CVR akan disampaikan kepada Dirjen Perhubungan Udara. Tangal (2/4) selesai kampanye di Sumbar tidak dikawal Polri. Itu aja,” tulisnya di akun Twitter pribadi, @marierteman, Rabu (2/4).
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Pak Prabowo, Engkau Bukan Umar juga Khalid bin Walid …
[/su_box]
Setelah itu, JS Prabowo kembali mencuitkan kejadian tidak menyenangkan yang terjadi pada penerbangan tersebut, yakni laju pesawat yang ditumpangi Prabowo itu kerap kali diperlambat.
“Proses mendarat pun sering diperlambat 2 sampai 3 jam, sehingga semua jadwal berantakan. Padahal, jadwal waktu dan rute penerbangan sudah disampaikan 24 jam sebelum keberangkatan,” jelasnya, seperti dilansir dari RMOL.
Hal ini pun mendapat respon dari Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso. Ia menanyakan, siapa dalang yang memerintah tiga jet tempur tersebut untuk melintas.
“Pesawat yang ditumpangi Capres Prabowo dihalangi jet tempur di landas pacu? Atas perintah siapa?” tulis Sekjen Partai Berkarya itu, melalui akun Twitter-nya, @PriyoBudiS.
Belum terjawab pertanyaan Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Bidang Kaderisasi dan Informasi, Sugiono sudah lebih dulu memberikan kesaksian terkait insiden penghadangan pesawat yang ditumpangi oleh Prabowo.
Ia menyatakan jika penghadangan terjadi saat Prabowo dan rombongan baru akan take off dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Saat itu, Prabowo sudah dijadwalkan mengikuti rangkaian kampanye di Purwokerto dan Tegal. Dan berikut kesaksian lengkap dari Sugiono yang sudah ia bagikan secara luas melalui media sosial:
Penghadangan Pesawat Prabowo
Pada tanggal 1 April 2019 yang lalu saya berkesempatan mendampingi pak Prabowo dalam rangkaian kunjungan kampanye beliau di Purwokerto dan Tegal. Dalam perjalanan kali itu kami berangkat dalam rombongan kecil. Pak Prabowo didampingi oleh asprinya Dhani, saya sendiri, beberapa ajudan dan pengawal pribadi beliau.
Pagi itu rasanya traffic Bandara Halim tidak seramai hari-hari lain. Biasanya sebelum take off, kami harus menunggu beberapa lama, mulai dari beberapa belas menit sampai satu jam, untuk mendapatkan giliran take off. Pagi itu pesawat pak Prabowo langsung bisa bergerak menuju ke ujung landasan pacu untuk lepas landas tanpa antrian di depannya.
Saya tidak begitu mengerti proses persiapan sebelum lepas landas. Yang saya tahu saat pesawat mulai bergerak di landasan pacu dan menambah kecepatannya maka hal itu artinya semua persiapan lepas landas sudah selesai termasuk clearance dari menara pengawas lalu lintas udara.
Namun, tidak pada pagi itu. Pesawat kami mulai bergerak dan berakselerasi di landasan pacu. Saya masih berbincang dengan pak Prabowo saat pesawat mulai bergerak dan mempercepat lajunya. Namun tiba-tiba, alih-alih mengudara, pesawat beliau mengerem lajunya dan akhirnya berhenti lalu berbalik kembali ke arah pangkal landasan pacu.
Saya dan pak Prabowo saling berpandangan. Karena saya belum pernah mengalami hal tersebut saya bertanya apakah beliau pernah mengalaminya? Dalam pikiran saya mesin pesawat kami mengalami gangguan teknis atau sejenisnya. Beliau tidak menjawab dan hanya memandang saya. Tidak lama, pramugari kami datang menghampiri dan meminta maaf karena kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa tiba-tiba ada pesawat lain yang melintas di atas. WTF?
Saya ingin bertanya. Apakah mungkin seorang petugas ATC sebegitu cerobohnya meng-clear-kan sebuah pesawat untuk tinggal landas sementara saat pesawat itu berada di tengah-tengah runway tiba-tiba ada pesawat lain yang melintas di atasnya. Bukankah ini sangat berbahaya? Mungkin di negara-negara lain petugas tersebut saat ini sudah mendekam di balik penjara. Apa yang terjadi jika pilot kami tidak segera mengambil keputusan untuk membatalkan take off-nya? Pesawat kami bisa saja bertabrakan dengan pesawat yang sedang melintas tersebut. Tidak tebayang apa yang bisa terjadi.
Saya bersyukur kepada Allah bahwa kami terlepas dari kemungkinan terburuk yang bisa menimpa kami. Berterima kasih kepada pilot kami yang bisa segera mengambil keputusan yang tepat sehingga semuanya bisa selamat dan penerbangan bisa kami teruskan. Saya juga mengajak semua sahabatku untuk selalu mendoakan pak Prabowo agar beliau selalu sehat dan selamat untuk bisa membawa kita semua menuju Indonesia Menang.
Perjalananmu memang panjang dan berliku Jenderal. Dirimu berjuang dalam jalan kebenaran dan Tuhan Yang Maha Kuasa selalu berada di pihak yang benar.
Sementara Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara justru mengaku sudah meberikan klarifikasi, terkait insiden ini. Pihaknya mengatakan tidak ada penghadangan terhadap pesawat 9HNYC yang ditumpangi oleh Prabowo.
Kalau sudah begini, suara mana yang lebih bisa dipercaya? Dan pihak mana yang menceritakan fakta?