Ngelmu.co – Setelah tersangka kasus suap Bowo Sidik Pangarso menyebut nama Nusron Wahid—rekan sesama politikus Golkar—sebagai dalang yang meminta dirinya menyiapkan amplop ‘serangan fajar’ di Pemilu 2019. Hari ini, kuasa hukum Bowo, Saut Edward Rajagukguk pun mengonfirmasi pernyataan kliennya tersebut adalah benar. Bahkan, Saut menyatakan, jumlah amplop yang sudah disiapkan Bowo dan Nusron, tak hanya 400.000, tetapi satu juta amplop.
“Katanya 600.000 yang menyiapkan Nusron Wahid. Dia 400.000 amplopnya. Pak (Nusron) Wahid 600.000, Pak Bowo 400.000 amplop,” ungkapnya.
Melansir Republika, Saut menjelaskan jika amplop itu rencananya akan disebarkan di daerah pemilihan Bowo, yakni di Dapil Jawa Tengah II. Tujuannya tak lain agar Bowo kembali terpilih, dan bisa menembus parlemen.
“Memang amplopnya mau dibagi ke Jawa Tengah atas perintah pimpinan dia, Pak Nusron Wahid. Pimpinan di pemenangan Pemilu. Bappilu Jateng Kalimantan. Ini langsung disampaikan Bowo ke penyidik,” tandas Saut.
“Supaya banyak yang memilih mereka berdua. Karena di Dapil yang sama,” imbuhnya.
Sebelumnya, Bowo terjerat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di tengah kerja sama pelayaran, antara PT Pupuk Indonesia Logistik dengan PT Humpuss Transportasi Kimia.
Dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT), Kamis (28/3), KPK berhasil menyita 400.000 amplop serta uang sekitar delapan miliar dalam bentuk pecahan Rp20 ribu dan Rp50 ribu. Uang dan amplop tersebut menjadi barang bukti kasus suap, hingga kini Bowo resmi menggunakan rompi oranye.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Diduga Siapkan Rp8 M untuk ‘Serangan Fajar’, Bowo Sidik Pangarso Resmi Jadi Tersangka
Teka-teki Cap Jempol di Amplop ‘Serangan Fajar’ Bowo Sidik Pangarso
Bowo Sidik: Nusron Wahid Minta Saya Siapkan 400 Ribu Amplop
[/su_box]
Saat ditanya amplop-amplop tersebut akan digunakan untuk Pileg atau Pilpres 2019, Bowo hanya menjawab dengan tegas jika partainya (Golkar) mendukung kubu petahana, Jokowi-Ma’ruf.
“Yang jelas partai kami dukung 01,” tegas Bowo di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (9/4).