Ngelmu.co – Belum hilang embusan angin tentang dipaksanya pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menghadiri acara Kampanye Akbar Jokowi-Ma’ruf, Sabtu (13/4) mendatang. Kini muncul tulisan seorang pria, yang menyebut dirinya sebagai ayah dari anak yang turut diminta hadir dalam Hari Ulang Tahun (HUT) BUMN di Sidoarjo, Ahad (7/4) kemarin.
Sampai di sini memang tidak ada yang aneh. Namun, cerita yang ia bagikan menjadi perlu ditelusuri, setelah ia mengatakan sang anak hadir ke acara tersebut, karena diajak oleh guru lesnya. Dan mendapatkan kaos, beserta uang Rp100 ribu yang ‘bersembunyi’ di dalam amplop, usai sampai di lokasi.
“Hari Ahad (7/4/2019), kemarin anak saya minta izin ikut acara HUT BUMN di GOR Sidoarjo. Sungkan nolak ajakan guru lesnya. Lumayan, dapat kaos dan amplop Rp100 ribu. Eee … emane (sayangnya) … lha kok uangnya dikasihkan temannya. Kaosnya dibawa pulang, dan biasanya nanti jadi jatah sekuriti atau Pak Tukang Sampah (petugas kebersihan),” ujar Shiddiq Baihaqi di akun Facebook-nya, Selasa (9/4).
Shiddiq juga membahas kejanggalan yang ia rasakan. Melalui sindiran halus, ia mempertanyakan, mengapa HUT BUMN harus diadakan di hari yang sama dengan Kampanye Akbar Jokowi-Ma’ruf?
“Hari Sabtu (13/4) besok, HUT BUMN digelar lebih besar di Jakarta. BUMN yang aslinya ulang tahun di bulan Februari-Mei, biar kompak-rukun-sinergis, diminta jadwalnya dijadikan 01, eh dijadikan SATU. Monggo dipun syukuri mawon (disyukuri saja). Ternyata Pilpres bisa membawa berkah tersembunyi. Tak hanya kita mendadak jadi ahli fiqih shalat jamaah dalam keadaan darurat, tapi juga bisa membuat BUMN fastabiqul khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan),” tandas Shiddiq.
“Terima kasih Ibu Rini,” tutupnya di akhir cerita, sembari berterima kasih kepada Menteri BUMN, Rini Soemarno.
Tak pelak, postingan pria yang juga bekerja sebagai guru itu pun mengundang banyak komentar dari warganet.
Achmad Fathoni: Iki sing nggarakno BUMN rugi, kerjone malah kampanye kampanye (ini yang membuat BUMN rugi, kerjaannya justru kampanye kampanye)
Dwi Aprilytanti Handayani: Baru tau saya kalau logo BUMN sekarang ganti wajah lelaki seperti tampak di bagian belakang kaosnya #eh
Imam Sobirin: Yang waras PASti cerdas, no culas-culas. Anehnya rezim ini
Dan saat ada warganet yang menyatakan cerita ini hoax, Shiddiq tak ragu untuk pasang badan, karena ia merasa dirinya menceritakan kebenaran. Bahkan, ia mengunggah bukti kaos yang dibagikan. Ada yang berwarna biru, bertuliskan “Jalan Sehat HUT BUMN”, dan ada juga yang putih, kaos bergambar wajah Joko Widodo.
Warganet yang bersikukuh menganggap berita ini hoax, menyatakan jika kaos yang sebenarnya hanya berwarna biru, sedangkan yang menggunakan kaos berwarna putih hanyalah oknum yang ingin memperkeruh suasana.
Namun, lagi-lagi Shiddiq bisa menangkis pernyataan tersebut dengan halus, ia hanya ‘membenarkan’ jika yang memakai kaos putih adalah oknum, sembari mengunggah foto salah satu pemakainya, yang tak lain adalah Menteri BUMN, Rini Soemarno.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Said Didu: Ada Bocoran Pegawai BUMN Dipaksa Hadiri Kampanye Akbar Jokowi-Ma’ruf 13 April
[/su_box]
Di sisi lain, saat masyarakat terus mempertanyakan apakah benar BUMN ‘bersembunyi’ di balik kubu 01, pihaknya justru menyampaikan jika akan mengundur peringatan HUT BUMN, satu hari dari rencana awal, yakni Ahad (14/3).
“Acara puncak di Jakarta pindah ke GBK dan menjadi 14 April 2019,” ujar seorang sumber dari BUMN.
Namun, belum lama kabar berembus, beredar lagi kabar jika acara tersebut kembali diundur menjadi, Sabtu (20/4).
“Pindah ke tanggal 20 April,” ujarnya.
Melansir Detik, Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno pun ikut menepis kabar perayaan HUT Kementerian BUMN berkaitan dengan aktivitas kampanye.
“Kan HUT-nya tanggal 13 April, rencana di Monas depan Kantor BUMN, tapi karena ternyata kampanye Jakarta juga tanggal 13, jadinya ditunda. Kayaknya masih nunggu izin tempat dan izin keramaian. Kalau gak di Monas ya di GBK. Kalau bisa 14 (April) atau 20,” jelas Harry.