Ngelmu.co – Kemarin (17/4) telah dilaksanakan Pemilu serentak, tiap-tiap saksi dari PKS, mengawal surat suara dengan penuh perjuangan. Sebagian dari mereka ada yang harus meninggalkan keluarga hingga pagi hari. Bahkan, ada pula seorang wanita yang rela mengawal surat suara meskipun dalam keadaan hamil. Berikut sebagian dari kisah perjuangan para saksi PKS yang terus sabar bertahan di TPS sampai C1 diperoleh.
“Saksi PKS dahsyat, tidak bergerak selama belum dpt C1.. Allah akbar.. Padahal sedang hamil.. Digantikan tidak mau.. Sudah jam 03.50 pagi.. Kami bisikan ke ibu tersebut, bahwa kader PKS akan bahu membahu membiayai persalinan si ibu tersebut.. Ibu itupun tersungkur dan berkata terima kasih Allah.. Terima kasih PKS… inilah suka duka menunggu C1 2019,”
“Ini saksi PKS namanya Mujahidin, dan dia pantas disematkan dengan nama itu, karena hingga pukul 07.15 WiB pagi ini, dia masih berjihad dengan menghitung suara, ulangi MENGHITUNG SUARA,” tulis Gatot Prasetyo.
“MasyaAllah… Tabarakallah untuk para saksi PKS… Saya adalah saksi beliau beliau adalah pejuang yang luar biasa,, pantang pulang sebelum bawa data (C1) dan sampai detik inipun mata masih terjaga. Semoga lelahmu berbuah lillah, dan berbalas kebaikan berlipat dari Allah… Aamiin…
♥♥♥♥.”
“Aku sedang nemenin Anakku Jadi Saksi PKS… Mudah mudahan anakku sabar.. Karena sudah larut,”
“Buat Para #SAKSI & Relawan #PKS
yang masih terjaga dan berjaga di TPS, di Desa/Kelurahan & di Kecamatan..
Ketahuilah.. Rasulullah Muhammad SAW bersabda; ”Dua mata yang tidak akan terkena api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang berjaga di jalan Allah.” (HR Tirmidzi). “Para Saksi PKS, Semoga Allah jadikan mata para Saksi yang berjaga saat ini, siaga di TPS, di Kantor Desa/Kelurahan, dan atau di Kecamatan.. menjadi bagian dari mata yang tidak akan terkena api neraka.. Barokallaahufikum untuk semua Saksi & Relawan PKS.. antum-lah mujahid da’wah yang sesungguhnya.. Mungkin antum tidak terkenal di dunia, tapi moga antum insya Allah terkenal di langit, karena #keikhlasan & jiddiyah antum semua.. Teruslah siaga.. Sebab bayaran para SAKSI PKS insya Allah bernilai #Syurga, biidznillaah.. Luruskan niat, Kuatkan ‘azzam & Kuatkan kesabaran,”
“Maasya Allah sampe subuh masih ada saksi PKS yang berjaga di TPS karena belum selesai perhitungan 😢 Padahal Jakarta “hanya” 4 kartu suara. Saya mah terharu aja sama yang begini… Padahal sebagian mereka bukan kader, tapi rela berkorban mengawal suara masyarakat 😭😭😭 Baarakallahu fiikum semuanya…. Para saksi, tim konsumsi, penyandang dana, maupun bapak2 bagian rekap data… Semoga Allah meridhoi perjuangan kita, mencatatnya sebagai amal sholih dan memudahkan urusan kita yang lain. Ikhtiar maksimal, doa maksimal, apapun hasilnya pastilah Allah takdirkan yang terbaik untuk Indonesia. 🇮🇩.”
“Disini, saksi PKS malah jadi andalan PPS dalam membuat turus dan menghitung suara. Para saksi PKS terkenal detil dan teliti menghitung surat suara, sampai ke caleg- calegnya. Akhirnya, para saksi ini pun merangkap tugas jadi asisten perhitungan di TPS. Proses rekap dan perhitungan yang begitu rumit membuat panitia kewalahan. Saat panitia sudah kelelahan, saksi PKS masih stay tune bertahan demi kebenaran. Ini pada dikasih dikasih doping apa sih? Dibayar berapaa?? Kalian kereen..👍👍.”
“Di beberapa TPS ada saksi akhwat millenial yg baru pertama kali ikut jadi saksi, belum kelar hingga pukul 00.30 tadi pagi. Kordinatir saksi dan kepanduan siaga menjaga mereka. Tiba2 Ayah saksi tersebut datang. Kita deg2an, jangan2 saksi disuruh pulang. Tetapi Alhamdulillah tidak. Lalu kata sang Ayah, “Nak tetap semangat yaa… Terus fokus kawal suara PKS dan Ulama. Ayah akan nemenin kamu sampai selesai” 😭😭😭 Ya Allah aku memohon, Limpahkanlah keberkahanMu sebesar-besarnya untuk saksi PKS, sampai adzan subuh baru pulang. Ganti lelahnya dengan Jannah.”
“Ada ummahat (ibu-ibu PKS) menjadi saksi TPS. Jam 10 malam ditelpon sama suaminya. Sebelum diangkat si ibu sudah resah, jangan2 suami minta cepat pulang. Karena dirumah ada anak bungsunya tidak akan tidur sebelum dikelonin umminya. Kebiasaan anak memelintir dan pegang2 kuping ummi baru bisa lelap tidurnya. Tapi suaminya nelpon “Ummi, lanjutin saja amanah saksinya. Si dedek sudah bobo, tadi abi gendong sampai ketiduran,” Subhanallah, bersamaan dengan adzan shubuh, kelar juga tugas sebagai saksi. Pantang pulang sebelum bawa C1.”
“Tidak akanku tinggalkan kotak suara sedetik pun,” tulis Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Agung Yulianto pada Kamis (18/4/2019). Ia mengunggah foto seorang bapak tidur dalam posisi menjaga kotak-kotak suara.
“Ada seorang Ibu yang menjadi saksi PKS, dan beliau baru selesai jam 05.30 WIB pagi ini. Tahu kenapa? Karena carut marutnya pemilu kali ini, beliau rela bertahan untuk mendapatkan form C1.”
“Ibu ini adalah saksi PKS. Ia baru menerima C1 saat azan subuh berkumandang. Ia sudah tunaikan hak ummat dengan sempurna. MasyaAllah. Jadi merasa sumbangsih diri kecil sekali dibanding ibu-ibu dan para saksi PKS ini. InsyaAllah, Allah saja yg bisa membalas dengan berlipat ganda,” tulisnya.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
[Video] Presiden PKS: InsyaAllah PKS Tembus 2 Digit
[/su_box]
Apa yang mereka lakukan merupakan bentuk kepedulian terhadap bangsa Indonesia, agar tidak ada kecurangan dalam Pemilu. Pasti banyak lagi saksi lain dengan segala duka dan pengorbanannya. Apalagi, di pelosok-pelosok kampung atau pulau, yang tidak bisa ditempuh kendaraan. Semoga Allah memberikan keberkahan kepada mereka. Aamiin.