Ngelmu.co – Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain,” dan insya Allah dua orang saksi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), masuk ke dalam barisan tersebut. Ya, Alfin Wahyudi (19) dan Helmayati (Ema, 32) adalah dua dari sekian banyak relawan yang ikhlas meluangkan waktu serta menyisihkan tenaganya, untuk menjadi saksi PKS di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Bukan tanpa alasan Alfin dan Ema bersedia mengawal Pemilu. Mereka mengaku ingin turut berjuang, mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Meskipun akhirnya Allah Subhanahu wa Ta’ala memanggil mereka pulang sebelum bertugas, insya Allah niat tulus untuk ikut berjuang, bisa menjadi pengantar terbaik untuk kepulangan Alfin dan Ema.
Selasa (16/4), Ema bergegas pulang dari tempat kerjanya di Kotabumi, Lampung Utara. Tak kalah dengan lelah, ia tetap melangkahkan kakinya, demi bisa melaksanakan tugas sebagai saksi PKS, di Gedung Pakuon, Bandar Lampung.
Sebelum berangkat, Ema masih harus menyelesaikan pekerjaan utamanya, baru kemudian bisa menuju Bandar Lampung, tepatnya pukul 21.00 WIB. Ema tak bisa memenuhi permintaan Ibunya yang meminta dirinya untuk menginap. Bukan melawan, semua Ema lakukan hanya karena ia ingin memberikan yang terbaik dalam tugasnya.
“Kan paginya mau bertugas (menjadi saksi PKS),” jawab Ema pada sang Ibu.
Ia khawatir datang terlambat jika menginap, karena perjalanan Kotabumi-Bandar Lampung membutuhkan waktu 3-4 jam. Maka, Ema memutuskan untuk tetap berangkat. Bermodal kendaraan roda dua pinjaman, ia pun memulai perjalanan.
Pukul 00.01 WIB, Ema masih mengirimkan pesan yang mengabarkan jika dirinya sedang beristirahat di Natar, Lampung Selatan. Namun, tiga jam berselang, duka mengetuk pintu rumah keluarganya.
Ema ditemukan meninggal dunia, Rabu (17/4) dini hari, di dekat Gedong Joang, Pasir Gintung, Bandar Lampung. Kecelakaan tunggal menjadi penyebabnya. Ia berpulang dalam perjalanannya menuju penunaian amanah sebagai saksi PKS pada Pemilu 2019 ini.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Kisah Heroik Saksi PKS Saat Mengawal Surat Suara
[/su_box]
Tak lama berselang, Alfin yang diketahui sejak kecil sudah mengidap penyakit liver, juga mengembuskan napas terakhirnya di hari pencoblosan, Rabu (17/4). Ia adalah pemilih pemula yang juga didapuk sebagai saksi PKS di TPS 20, Desa Kademangan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Pemuda ini memang memiliki militansi yang kuat, untuk bisa ikut mengamankan TPS. Itulah sebabnya, sejak Selasa (16/4) malam, Alfin sudah memulai tugasnya dengan mendatangi TPS, dan menemui Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Dalam pertemuan tersebut, Alfin diminta untuk datang Rabu (17/4) pagi. Namun, saat hari masih dini dan matahari belum terbit, Alfin sudah harus pergi. Allah memanggilnya pulang. Tepat pukul 02.30 WIB, Alfin meninggal dunia sebelum menjalani tugas di Pemilu pertamanya.
Selamat jalan Alfin dan Ema, insya Allah niat tulus kalian yang bersedia menjadi saksi di TPS, sebagai bentuk perjuangan dakwah bersama PKS, sudah tercatat dengan baik. Dan insya Allah, Allah lebih sayang kalian.
Semoga Helmayati pun Alfin Wahyudi, husnul khotimah. Aamiin.