Ngelmu.co – Pasca kekalahan yang dialami oleh Jokowi, dua kali berturut-turut di Sumatera Barat (Sumbar), belum lama ini muncul seruan ‘Boikot Nasi Padang’ dari pendukung Jokowi-Ma’ruf. Hingga akhirnya, hal tersebut pun ramai dibicarakan di media sosial.
Namun, untuk menampik seruan ‘Boikot Nasi Padang’ yang keluar dari beberapa pendukung Jokowi-Ma’ruf, para relawan kubu petahana yang tergabung dalam Komunitas Masyarakat Minang Jabodetabek pun memilih menggelar acara “Makan Basamo”.
Melansir Kompas, mereka menyatakan jika kegiatan itu juga digelar sebagai bentuk syukuran. Dan acara “Makan Basamo” tersebut mereka adakan di Restoran Sederhana, Jalan Sunan Giri, Rawamangun, di Jakarta Timur, Ahad (28/4).
“Kami menyayangkan adanya oknum yang menyatakan boikot terhadap masakan padang. Tidak ada pernyataan boikot dari organ relawan apa pun di pihak 01 terhadap masakan padang,” tandas Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ikatan Pemuda-Pemudi Minang Indonesia, Dedi Warman.
Sebelumnya, seruan ‘Boikot Nasi Padang’ sudah lebih dulu ditanggapi oleh dr. Patrianef yang merupakan seorang dokter spesialis bedah konsultan vaskuler dan endovaskuler, di Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia. Ia menyuarakan pepatah dari Minangkabau:
Kamanakan barajo ka mamak
Mamak barajo ka panghulu
Pangulu barajo ka mufakat
Mufakat barajo ka nan bana
Bana badiri sandirinyo
Bana manuruik alua jo patuik
Manuruik patuik jo mungkin
Yang artinya, orang Minang tidak akan mengikuti pimpinannya jika mereka menganggap sesuatu itu tidak benar. Bagi orang Minang, yang paling penting itu adalah kebenaran, kebenaran itu berdiri sendiri. Kebenaran ada jalannnya sendiri.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Baca Selengkapnya: Pendukung Jokowi-Ma’ruf Akan Boikot Nasi Padang, ini Tanggapan Orang Minang
[/su_box]