NasDem dan PDIP Aceh Tak Berhasil Kirim Wakil ke DPR RI

Ngelmu.co – Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh telah mengumumkan hasil perolehan suara partai, dalam rapat pleno rekapitulasi di gedung DPR Aceh, Senin (13/5). Dari tujuh partai politik (PKS, Gerindra, PAN, Demokrat, Golkar, PPP, dan PKB), ada 13 Caleg DPR RI yang diprediksi lolos ke Senayan. Sementara NasDem dan PDIP, justru gagal mempertahankan kursi mereka, dari Dapil Aceh.

Padahal, di Pemilu 2014 lalu, NasDem mendapatkan dua kursi, yakni dari dapil I diwakili oleh Prof Bachtiar Aly dan dapil II oleh Zulfan Lindan. Sedangkan PDIP saat itu diwakili oleh Tagore Abubakar.

Menurunnya suara kedua partai itu di Aceh, dinilai karena kebijakan pimpinan partai tersebut tidak menarik perhatian masyarakat setempat. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk pindah ke partai atau Caleg lain.

Ketika penyebaran hoax disebut-sebut menjadi penyebab gugurnya NasDem dan PDIP, Pengamat politik Aceh dari Universitas Syiah Kuala, Efendi Hasan pun membantah.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]

Caleg Nasdem Kasus ‘Surat Suara Tercoblos’ Raih Suara Terbanyak di Kuala Lumpur

Keluarkan Modal Lebih Besar, PPP, Golkar, dan PDIP Gagal Tenggelamkan PKS

[/su_box]

Menurutnya, dalam prinsip kepentingan masyarakat Aceh, seorang pemimpin itu harus menjaga agama. Dan warga di sana merasa hal itu tidak terjadi pada pimpinan kedua partai tersebut.

“Bukan terpengaruh dengan hoax ini. Saya melihat ada kebijakan atau ucapan pimpinan partai itu sendiri yang tidak menarik simpati masyarakat Aceh, itu saja persoalannya,” pungkasnya, Selasa (14/5), seperti dilansir dari Viva.

Pimpinan partai NasDem pun PDIP, Menurut Efendi, seharusnya tidak melukai hati masyarakat Aceh, terutama jika berkaitan dengan agama.

Sebab, masyarakat Aceh sudah bisa menilai sendiri, apakah itu relevan atau tidak. Maka, tidak ada hubungannya dengan termakan hoax.

“Nasdem pimpinannya orang Aceh, harusnya pernyataannya tidak melukai perasaan masyarakat, kalau PDIP memang dari dulu kurang pengaruhnya di Aceh,” pungkasnya.