Ngelmu.co – Ustaz Abdul Somad (UAS) bertanya kepada jama’ahnya, “Andai kita hidup pada zaman Fira’un, kira-kira kita jadi pengikut siapa? Fir’aun atau Nabi Musa?” Pertanyaannya itu langsung dijawab oleh jama’ah dengan kompak, “Musa!”.
Namun, ketika UAS kembali menegaskan pertanyaannya dan menjabarkan pernyataannya, jama’ah pun terdiam. Lantas, apa yang UAS jelaskan mengenai perbedaan manusia di zaman Fir’aun dengan zaman sekarang? Simak kisahnya:
UAS: Yakin jadi pengikut Nabi Musa?”
Jama’ah: Yakiiiiiin!
“Tapi yang membangun kota Mesir, Fir’aun, yang bangun infrastruktur juga dia, yang bangun Piramida, Fir’aun, yang paling kaya, Fir’aun, yang punya bala tentara banyak dan kuat, Fir’aun, yang punya banyak pengikut, Fir’aun, yang bisa memberi perlindungan keamanan dan jaminan, Fir’aun, yang berkuasa, Fir’aun, yang bisa mnyediakan makanan dan minuman, Fir’aun, yang bisa adakan hiburan, Fir’aun, yang bisa buat pusat perbelanjaan, Fir’aun. Bahkan jika teknologinya sudah ada, mungkin Kartu Mesir Sehat dan Kartu Mesir Pintar juga dibuatnya,” tutur UAS.
“Sementara Nabi Musa, siapa dia? Hanya seorang penggembala kambing. Bicara saja tidak fasih, alias cadel (akibat pernah memakan bara api di waktu bayi). Hanya memiliki sebatang tongkat butut. Masih yakin mau ikut Nabi Musa?” tanya UAS lagi.
Jama’ah terdiam.
UAS melanjutkan pernyataannya, “Kerjaan Nabi Musa hanya sebagai penjaga kambing, tiba-tiba mau mengajak kita menyebrangi lautan, tanpa memakai sampan, tanpa perahu, tanpa kapal. Apakah yakin kita mau ikut Nabi Musa?”.
Tak satupun jama’ah berani menjawab. Semua tertunduk, diam seribu bahasa.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Kesaksian Ustadz Taufiqurrahman Menjelang Wafatnya Ustadz Arifin Ilham
[/su_box]
“Betapa sesungguhnya manusia zaman Fir’aun dan zaman sekarang, TIDAK ADA BEDANYA,” tegas UAS.
“Di zaman sekarang ini, mayoritas semua tergila-gila pada harta, wanita, pangkat, jabatan, pujian, rayuan , Al Wahn (cinta ke Duniawian). Sungguh Fir’aun itu akan tetap ada hingga akhir zaman. Hanya saja, berubah wajah dan bentuknya, juga namanya. Namun, secara hakikat, dia akan terus ada, sebab sejarah akan berulang, dan kita harus tetap yakin seyakinnya bi’idznillah, Fir’aun dikalahkan oleh Nabi Musa, karena Kuasa Allah Azza Wa Jalla,” pungkasnya.