Ngelmu.co – Anies Baswedan yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak Oktober 2017 lalu, menghadiri acara takbiran di Rusun KS Tubun, Jalan Taman Bunga I, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/6). Dalam kesempatan tersebut, ia yang nampak mengenakan baju muslim dan peci berwarna hitam menyebut, takbiran sebagai tradisi yang tidak boleh hilang, sekaligus merupakan kegiatan di mana umat Islam merayakan kemenangan.
“Takbiran itu adalah bertakbir sepanjang malam, itu disunahkan. Kita di Indonesia punya kebiasaan untuk mengadakan takbir keliling. (Takbir keliling) ini sebuah tradisi yang dulunya kita menggunakan obor keliling kampung, karena waktu itu belum ada lampu, merayakan malam kemenangan,” ujarnya, seperti dilansir dari Detik.
Bukan tanpa alasan Anies mengizinkan takbir keliling di Ibu Kota, melainkan karena ia ingin warga bisa senantiasa merasa berada di rumah sendiri, serta leluasa menjalankan tradisi.
“Di Jakarta pun bukan pengecualian. Karena itu, di Jakarta kita mengizinkan untuk kegiatan takbiran ini dilaksanakan, dan kita ingin agar warga merasakan ini adalah tanah mereka sendiri, ini adalah rumah mereka sendiri,” tuturnya.
“Jangan mereka seakan berada di tanah asing, di mana mereka tidak boleh melaksanakan yang menjadi kebiasaannya selama ratusan tahun. Izinkan warga Jakarta menjadi tuan rumah di tanahnya sendiri dan inilah yang sekarang kita kembalikan di Jakarta,” lanjut Anies.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Anies Apresiasi Semua Pihak yang Bekerja di Malam Takbiran: Pengabdian Kalian Luar Biasa
[/su_box]
Namun, sebelumnya ia sudah berpesan kepada para warga yang mengikuti kegiatan tersebut, untuk tetap bisa tertib dan menjaga keselamatan.
“Sehingga ada ketertiban, ada kerapian. Intinya adalah bagaimana kegiatan takbir yang memang takbiran itu secara tradisional kita memiliki tradisi untuk berkeliling. Dulu berkeliling kampung bawa obor, sekarang ada yang berkeliling dengan membawa kendaraan. (Jadi) yang utama adalah keselamatan,” pungkasnya, Senin (3/6).