Organ-organ Muslim Uighur yang ditahan di kamp-kamp penjara China diambil paksa. Bahkan kadang-kadang, ketika pasien masih hidup organ tubuhnya pun tetap menjadi sasaran China.
Pengambilan paksa organ-organ umat Muslim Uighur, anggota kelompok terpinggirkan, merupakan kesimpulan dari pengadilan internasional di London.
Dari lebih dari 1,5 juta tahanan di kamp-kamp penjara Tiongkok, beberapa di antaranya dibunuh karena organ mereka diperdagangkan untuk transplantasi yang berkembang pesat. Penjualan organ tubuh tersebut bernilai sekitar $ 1 miliar per tahun.
Hal di atas merupakan kesimpulan dari Pengadilan China, sebuah badan independen yang bertugas menyelidiki pengambilan organ.
“Pengambilan organ secara paksa telah dilakukan selama bertahun-tahun di seluruh Tiongkok. Pengambilan organ itu dalam skala yang signifikan. Praktik ini merupakan kejahatan yang tidak tertandingi dengan pembunuhan oleh kejahatan massal yang dilakukan pada abad terakhir,” kesimpulan pengadilan dalam penilaian terakhirnya Senin kemarin, dikutip dari alumni212.id.
Kementerian Luar Negeri China tidak bisa mengomentari temuan pengadilan tersebut. Pada sebuah pernyataan yang dikeluarkan bersamaan dengan putusan akhir, mahkamah mengatakan banyak dari mereka yang terkena dampak adalah praktisi Falun Gong, sebuah ilmu spiritual yang dilarang oleh Tiongkok pada tahun 1990-an dan menyebut “kultus jahat”. Selain itu, pengadilan menambahkan bahwa ada kemungkinan Muslim Uighur, etnis minoritas yang saat ini ditahan dalam jumlah besar di China barat, juga menjadi sasaran.