Ngelmu.co – Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada semester II 2019 sebesar 5,2%. Sehingga, outlook pertumbuhan ekonomi 2019 diperkirakan hanya 5,2 persen.
Prediksi tersebut masih di bawah asumsi dasar ekonomi makro di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, yang dipatok 5,3%. Kendati demikian, jika dibandingkan dengan realisasi pada semester I, yaitu hanya 5,1%, angkanya naik.
“Proyeksi kami semester II tahun 2019 growth diperkirakan 5,2%, inflasi tetap stabil 3,1%,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Banggar DPR RI Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Dan pada semester II ini, nilai tukar dolar diperkirakan mencapai Rp. 14.303. Sementara, di semester I sebesar Rp. 14.197.
“Nilai tukar akhir tahun rata-rata Rp 14.250/dolar,” sambung Sri Mulyani.
SPN 3 bulan di semester II sebesar 5,4%. Dia mengatakan, outlook untuk akhir tahun sebesar 5,6%. Harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) semester II sebesar US$ 63 per barel. Outlook hingga akhir tahun juga US$ 63 per barel.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Waspada! Ini Data dan Fakta Ekonomi Indonesia sedang Lesu
[/su_box]
Selanjutnya, lifting minyak diproyeksi 753 ribu barel per hari dan gas 1.090 ribu barel setara minyak per hari pada semester II 2019. Akhir 2019, diproyeksi lifting minyak 754 ribu barel per hari dan lifting gas 1.072 ribu barel setara minyak per hari.