Ngelmu.co – Hari ini mengajak anak ketiga menonton The Lion King. Selain sangat bagus animasinya dan pas untuk mengenalkan hewan, juga sarat pesan moral.
Paling berkesan ketika Simba berdialog dengan Musafa, ayahnya yang menjadi Raja. Di ketinggian yang bisa disebut semacam singgasananya, Musafa mengajak Simba yang masih kecil berbicara sambil melihat pemandangan luas membentang.
“Kekuasaan itu seperti matahari yang timbul dan tenggelam. Ayah akan tenggelam bersama matahari suatu saat nanti, dan matahari baru akan terbit bersama engkau,” kata Musafa kepada anaknya.
Kalimat ini memiliki daya tonjok yang kuat karena bersamaan dengan pemandangan matahari yang bersemburat kemerahan, pertanda akan tenggelam. Dan petuah Musafa menjadi kenyataan karena kekuasaan dirinya berakhir tragis di tangan Scar, kakaknya yang berkonspirasi dengan kawanan Heena.
Musafa terbunuh, Simba difitnah oleh Scar sebagai penyebabnya. Simba akhirnya pergi meninggalkan Pride of Land. Scar lalu berkuasa berkoalisi dengan kelompok Heena.
Di tangan mereka, kezaliman terjadi. Brutal. Scar menegaskan jargon kekuasaannya:
“Siapapun yang kuat berhak memakan yang lemah.”
Berbanding terbalik dengan Musafa saat berkuasa. Mengayomi, melindungi semua hewan yang ada di wilayah kuasanya.
Tapi akhirnya kezaliman Scar ada ujungnya. Simba kembali bersama rekan-rekannya yang telah menyelamatkan hidupnya. Pride of Land pun akhirnya jatuh ke tangan Simba.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Pada Satu Titik, Ketika Kezaliman Melampaui Batasnya
[/su_box]
Begitulah kekuasaan. Sezalim dan sekuat apapun pasti akan berakhir. Tak akan abadi. Tiada pernah langgeng. Sebab ada Allah SWT yang menjadi Penentu.
Tak perlu kita gentar. Lalu merapat tersebab kekuasaan yang sedang berada di puncak kekuatannya.
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Ali Imron: 26)
Oleh: Erwyn Kurniawan