Doa yang dipanjatkan oleh Nabi Zakaria bukanlah doa biasa-biasa saja. Bayangkan, di usia beliau yang sudah mencapai 90 tahun, bahkan lebih, Sang Nabi berdoa agar diberikan keturunan!
Semua orang pasti menduga bahwa doa ini luar biasa. Bahkan Nabi Zakaria pun menyadari permintaannya teramat tidak masuk akal.
Karena bukan hanya faktor usia saja, namun beliau tahu betul bahwa isterinya adalah perempuan salehah yang secara medis divonis sebagai ‘aqir (mandul).
Lalu mengapa dalam keadaan seperti itu sang Nabi tetap mantap untuk memohon kepada Allah seorang anak? Jawabannya, karena ia punya visi yang besar!
Ia tidak sekedar mendambakan buah hati agar suasana rumah menjadi riang gembira. Atau hanya untuk menjadi pewaris harta kekayaannya. Tidak sama sekali.
Nabi Zakaria merasa bahwa negerinya saat itu masih perlu dibenahi, sedangkan usianya sudah semakin sepuh. Beliau mempunyai dream besar untuk memperbaiki kaumnya, namun untuk mencapai tujuan ini diperlukan seorang generasi penerus.
Hal ini terbukti dari ucapan beliau di tengah-tengah munajatnya kepada Allah, disebutkan dalam Surat Maryam ayat 6,
يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ ۖ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا
“Yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Nabi Ya’qub, dan jadikanlah ia, wahai Tuhanku, seorang yang diridhai.”
Ulama tafsir menerangkan bahwa Nabi Zakaria menginginkan keturunan yang mewarisi ilmu dan kenabian, serta mewarisi jalan dakwah yang telah ditempuh sejak zaman Nabi Ya’qub.
Jelaslah bahwa ia memiliki cita-cita besar, maka pantaslah kiranya jika berdoa dengan permintaan yang besar pula. Dream big pray bigger!
Inilah salah satu hikmah yang hendak diajarkan Nabi Zakaria kepada kita semua. Bahwa tak ada doa yang terlalu besar, jika kita memang memiliki impian besar. Tidak sekedar mimpi untuk diri sendiri, melainkan mimpi yang mengandung manfaat bagi orang lain.
Sebaliknya betapa malu diri ini jika terlalu banyak meminta permohonan yang luar biasa, padahal visi kita selama ini biasa-biasa saja. Perbaiki sekarang juga! Miliki target yang besar, dan mantaplah berdoa dengan suatu permohonan besar kepada Allah Yang Maha Besar.
Ust. Arafat Chanel Telegram