Opini  

Menjadi Manusia Sepanjang Masa

Menjadi Manusia Sepanjang Masa
Menjadi Manusia Sepanjang Masa

Ngelmu.co – Judul di atas mengambarkan tentang perjalanan makhluk yang beikhtiar menjadi manusia di dunia. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah mungkin manusia tidak menjadi manusia dalam perjalanan hidupnya di dunia?

Islam telah memberikan jawaban, sekaligus penjelasaan secara lengkap, utuh dan jelas terhadap masalah tersebut.

Ada beberapa ayat di Al Quran yang memberikan penjelasan secara jelas tentang hal tersebut, misalnya yang terdapat dalam surah At-Tin :

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ٤

“Sungguh, Kami telah Menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (At-Tin 4)

Ayat ini menjelaskan manusia sebagai makhluk yang sempurna di bandingkan dengan makhluk lainnya yang Allah swt ciptakan. Dan bahkan dalam ayat-Nya yang lain Allah swt telah meninggikan derajat manusia, seperti yang ada dalam surah Al Israa ayat 70

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِىٓ ءَادَمَ وَحَمَلْنَٰهُمْ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ وَرَزَقْنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلْنَٰهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”

Allah Menciptakan Manusia Secara Sempurna

Dari 2 ayat di atas kita mendapatkan penjelasan bahwa Allah SWT menciptakan manusia secara sempurna dan sekaligus mengangkat kedudukannya di atas makhluk lainnya yg telah Allah ciptakan.

Menjadi manusia sepanjang hidup setelah Allah SWT menciptakan kita menjadi manusia keharusan, agar kemuliaan dan posisi yang tinggi serta mulia tetap ada.

Allah swt telah menjelaskan bahwa ada manusia yang menjadi bukan manusia dan bahkan berada dalam posisi yg lebih rendah dari makhluk lainya.

Allah swt berfirman:

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيراً مِّنَ الْجِنِّ وَالإِنسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لاَّ يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لاَّ يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لاَّ يَسْمَعُونَ بِهَا أُوْلَـئِكَ كَالأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُوْلَـئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ -١٧٩-

“Dan sungguh, akan Kami Isi neraka Jahannam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah”. (Al-A’raf 179)

Ayat di atas menjelaskan ada beberapa kriteria agar manusia tetap menjadi manusia sepanjang masa, yaitu :

1. Mengunakan hati untuk memahami kebenaran Al Quran.
2. Mengunakan mata untuk melihat kebesaran ayat-ayat Allah swt di alam semesta.
3. Menggunakan telinga untuk mendengarkan ayat-ayat Allah swt.

Tujuan Allah Swt menciptakan manusia untuk mengembangkan dan menyempurnakan manusia itu sendiri. Karena itu, Allah swt memberikan telinga, mata dan akal sebagai sarana untuk mengetahui dan memahami hakikat kehidupan.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
UAS: Apa Bedanya Manusia Zaman Fir’aun dengan Zaman Sekarang?
[/su_box]

Manusia yang tidak mau mempergunakannya di jalan yang benar, bahkan menggunakannya untuk tujuan yang salah, berdasarkan ayat ini, kelak dia akan dikumpulkan di neraka jahanam bersama orang-orang yang tersesat.

Mari kita terus berupaya menjadi manusia yang benar, dan paripurna sepanjang perjalanan kehidupan di dunia ini, agar kita di jauhkan dari karakter kebinatangan, dengan upaya memanfaatkan potensi, hati, mata dan telinga sesuai yang di inginkan oleh Allah SWT.

Bojong koneng, 21 Agustus 2019. 20:31

Oleh: Rosandi Ardi Nugraha.,M.Si.M.MPar
Dosen & pegiat sosial