8 Hal Tentang Bulan Muharram

Bulan Muharram

Ngelmu.co – Umat Islam akan menyongsong bulan Muharram, sebagai Awal Pergantian Tahun Baru Hijriyah dari 1440 H menuju 1441H, tepatnya Ahad (1/9) mendatang.

Bulan Muharram, 1 dari 4 Bulan yang Dimuliakan Allah

1. Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala (Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah). Firman Allah Ta’ala:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِن أَنْفُسَكُمْ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu,” (QS. At-Taubah [9]: 36)

2. Pada bulan Muharram (dan tiga bulan haram lainnya) dilarang melakukan perbuatan haram, perbuatan maksiat, dosa, kemungkaran, dan kezaliman, karena mulianya bulan tersebut.

Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci. Melakukan maksiat pada bulan tersebut, dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan, akan menuai pahala yang lebih banyak”.

Bulan yang Istimewa

3. Bulan Muharram adalah bulan Istimewa, karena disebut Bulan Allah (Syahrullah).

Ketika segala sesuatu disandarkan pada lafazh Jalaalah Allah, maka ini menunjukkan Keagungan dan Keistimewaan bulan tersebut.

Sebagaimana penyebutan Baitullah (rumah Allah) untuk Ka’bah, atau Ahlullah (keluarga Allah), bagi para penghafal Al-Qur’an yang mengamalkannya.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Keadilan dan Cinta Kasih Islam

[/su_box]

Penyandaran Muharram sebagai Syahrullah, tidak terdapat pada bulan-bulan yang lainnya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah bulan Muharram, dan sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam,” (HR. Muslim).

4. Puasa di bulan Muharram adalah sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan, khususnya pada tanggal 10 dan 9 (‘Asyura dan Tasu’a), menghapus dosa setahun yang lalu.

سئل رسول الله صلّى الله عليه و سلّم عن صيام يوم عاشوراء فقال : يكـفّـر السنة الماضية – رواه مسلم

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ditanya tentang puasa hari ‘Asyura (tanggal 10 Muharram), maka Beliau bersabda:

“Bisa menghapus (dosa-dosa kecil) satu tahun yang lewat,” (HR. Muslim).

و قال رسول الله صلّى الله عليه و سلّم : لئن بقيت إلى قابل لأصومنّ التاسع – رواه مسلم

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Kalau Aku hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan puasa pada tanggal 9 (Muharram),” (HR. Muslim).

Bulan yang Syarat Pahala

5. Bulan Muharram adalah bulan yang syarat dengan pahala dan ladang amal, bagi orang yang mengumpulkan bekal untuk akhirat.

Maka, kesempatan memperbanyak amal sholih terbuka lebar, misalnya berpuasa, bertaubat, muhasabah diri, tidak berbuat zalim, menyantuni anak yatim dan fakir miskin, sedekah serta infaq, menjenguk orang sakit, berzikir, memperbanyak doa, dan lain-lain.

6. Di bulan Muharram, pada hari ‘Asyura, dianjurkan menyenangkan dan menggembirakan keluarga dengan memberi mereka kelapangan, seperti hadiah, menambah uang belanja, atau buka bersama di luar rumah, dan lain-lain.

مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ لَمْ يَزَلْ فِي سَعَةٍ سَائِرَ سَنَتِهِ

“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari ‘Asyura, maka ia tak akan kesulitan di waktu lain sepanjang tahun itu,” (HR. Thabrani).

مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي سَنَتِهِ كُلِّهَا

“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari ‘Asyura, maka Allah akan melapangkannya di keseluruhan tahun itu,” (HR. Thabrani dan Hakim).

مَنْ وَسَّعَ عَلَى أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ أَهْلِهِ طَوْلَ سَنَتِهِ

“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada hari ‘Asyura, maka Allah akan memberi kelapangan kepada keluarganya sepanjang tahun itu,” (HR. Baihaqi).

Sejarah yang Terjadi di Bulan Muharram

7. Beberapa peristiwa sejarah terjadi di bulan Muharram, pada hari ‘Asyura (tanggal 10 Muharram), di antaranya:

  • Allah Subhanahu wa Ta’ala, menerima taubat Nabi Adam as.
  • Nabi Nuh as, turun dari kapal beliau.
  • Nabi Musa as, selamat dari kejaran Firaun.
  • Selamatnya Nabi Ibrahim, dari siksa api Namrud.
  • Nabi Yusuf, dibebaskan dari penjara Mesir.
  • Nabi Yunus, keluar dari perut ikan hiu.
  • Nabi Ayyub, disembuhkan dari penyakitnya.

8. Hijrahnya Rasulullah ke Madinah, ditetapkan sebagai awal penanggalan Islam, dimulai dari bulan Muharram, ini menandai perpindahan suatu peradaban, dari peradaban Jahiliyah, menuju Peradaban dan Kejayaan umat Islam,

Semoga, kejayaan dan kemenangan Islam, bangkit lagi, DIMULAI dari kesadaran umat Islam, untuk hijrah ke bulan hijriah, sampai menjadikan Islam, sebagai panduan dan acuan dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh: Herlini Amran, Wanita Kelahiran Riau, 27 Dzulhijjah 1385 Hijriah.