Ngelmu.co – Kesan mendalam pada Habibie sangat dirasakan oleh Andi Makmur Makka Penulis Buku ‘Mr. Crack Dari Parepare, Dari Ilmuwan ke Negarawan sampai Minandito’
Makka, yang bernama panjang Andi Makmur Makka, sejak tahun 1978 telah menemani dan mengikuti Profesor Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie.
Saat itu, Makka adalah karyawan di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Bertepatan dengan posisi Prof.Habibie yang menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) era itu.
Makka sangat terkesan dengan apa yang yang diorasikan, diucapkan, dan disampaikan oleh tokoh bangsa, suami setia dari ibu Hasri Ainun Besari. Segala hal dari beliau itu sangat inspiratif. Demikianlah ia mengenang sosok pimpinannya itu.
“Saya mulai tergugah di sekitar tahun 1978-1979, saat Prof. Habibie menjabat sebagai Menristek, beliau bicara soal teknologi. padahal saat itu belum ada orang bicara teknologi” kata Makka dalam acara launching buku “Mr. Crack Dari Pare Pare, Dari Ilmuwan ke Negarawan sampai Minandito”.
Sebuah acara yang diselenggarakan di Perpustakaan Habibie dan Ainun, Kuningan, Jakarta Selatan.
Sejak saat itu Makka berkomitmen untuk mengumpulkan semua apa yang dikatakan oleh Habibie. Dalam usahanya itu kemudian ia melakukan seleksi. Hasilnya, yang ia kumpulkan adalah pernyataan dan perkataan Prof Habibie yang memiliki gagasan kuat.
“Asal bukan pidato yang tertulis, itu pasti inspiratif sekali,” terangnya.
Melalui kata sambutannya, ia mengatakan, Habibie saat bicara memanglah tidak pernah menggunakan teks. Beliau bicara langsung dan cara berbicaranya pun bertutur.
Dari komitmennya itu, mantan Pemimpin Redaksi Harian Republika ini, hingga saat ini telah menulis kurang lebih 46 buku tentang Prof. BJ. Habibie. Sebanyak 16 buku ia tulis sebagai penulis tunggal.
Yang terakhir, adalah karya yang ia tulis sebelum buku terbarunya ini terbit dengan judul “Habibie, Totalitas Sang Teknosof”.
“BJH (Bacharuddin Jusuf Habibie) His Life and Career” adalah buku pertama yang ia tulis, yang berisi tentang suami dari Hasri Ainun Besari ini. Tebalnya 326 halaman, dan terbit pada tahun di mana pemain bola legendaris Diego Maradona saat mencetak gol dengan sebutan “tangan tuhan” pada Piala Dunia Meksiko 1986. Demikian kenang Makka.
Makka juga berkontribusi dalam hal lain terkait penerbitan buku tentang Habibie. Ia terlibat dalam 30 buku tentang Habibie sebagai inisiator penerbitan bukunya, editornya, ataupun tim editor. Jumlah itu sudah termasuk buku barunya.
Jumlah buku tentang Habibie yang Makka tulis sendiri atau yang ia terlibat dalam tim penulisan di dalamnya, membuat Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) memberikannya sertifikat penghargaan sebagai “Penulis Buku Terbanyak Mengenai Prof. Dr. Ing -BJ Habibie dan Karyanya”.
Osman Semesta Susilo dari MURI mengatakan bahwa, “Rekor ini bukan hanya rekor di Indonesia, tapi juga rekor dunia,”
Pada karya barunya , Makka juga menulis cerita khusus tentang latar belakang mengapa Makka memilih kata “Mr. Crack” dalam penetapan judulnya.
Ternyata, oleh penerbit ia diminta untuk mencari identitas khas dari seorang Habibie.
Karena, sebagai seorang “ilmuwan” status itu terlalu umum, demikian kata penerbit. Akhirnya Makka mencari hal khusus yang lain, unique, dan amat sangat berbeda.
Bila menilik perjalanan kehidupan Habibie, ternyata kawan-kawannya di Jerman memiliki panggilan spesial untuknya. Habibie terbiasa dipanggil dengan sebutan “Mr. Crack”.
Nama panggilan atau sebutan spesial tersebut ternyata berasal dari kemampuan Habibie yang sering memecahkan suatu masalah di bidang mereka yang tak bisa dipecahkan oleh orang yang lainnya dalam milleu teknologi penerbangan.
Itulah Prof. Habibie, manusia unik, jenius dan banyak memberikan kesan pada semua orang.