Ngelmu.co – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan bahwa tak akan laporkan cuitan Denny Siregar di media sosial Twitter, terkait ambulans DKI yang dituding membawa batu dan bensin untuk pendemo.
Denny Menghapus Cuitannya
Diketahui, tak ada batu dan bensin seperti yang dituduhkan di media sosial pada ambulans tersebut. Setelah akun @DennySiregar7 menyebarkan informasi hoaks tersebut, Denny kemudian menghapus kicauannya itu.
Anies mengaku tak tertarik untuk menempuh jalur hukum. Ia tak ingin energinya habis terbuang percuma mengurusi hal seperti itu. Sebab, menurutnya prioritas Pemprov DKI Jakarta saat ini adalah memastikan Kota Jakarta dalam keadaan stabul dan aman untuk seluruh warganya pasca demonstrasi yang terjadi dalam sepekan ini.
“Prioritas DKI adalah Jakarta stabil seluruh masyarakat aman,” kata Anies di Balai Kota DKI usai bertamu Kapolda Metro Irjen Gatot, Jumat (27/9).
Anies menegaskan, prioritas Pemprov DKI adalah untuk Jakarta yang aman dan masyarakat yang tenang.
“Jadi kita tidak mau menghabiskan energi buat yang lain-lain. Kita pastikan tadi pun pertemuan dengan Pak Kapolda dalam rangka masyarakat di Jakarta dalam rangka masyarakat tenang. Itu prioritas kita,” tutur Anies.
Soal pengusutan hoaks ambulans membawa batu ini ramai diperbincangkan di media sosial. Bahkan tak sedikit yang meminta polisi bersikap adil ketika ada akun-akun pro pemerintah yang melakukan hoaks seharusnya tetap diusut dan dipidana.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Jangan Larang Mahasiswa Bergerak
[/su_box]
Lantas, bagaimana tanggapan Denny Siregar terkait masalah ini?
Lewat akun Facebooknya, ia justru menyangkal apa yang diunggahnya adalah hoaks, berikut penjelasan selengkapnya:
“Seharian meeting, ditelpon wartawan, ditanya gimana tentang hoaks mobil ambulans ?
Lah, kok hoaks?? Saya bilang. Kalau gitu semua media beritanya hoaks dong??
Bedakan antara polisi bilang “salah paham” dengan hoaks. Hoaks itu berita bohong. Sedangkan salah paham itu, kejadiannya betul, tapi ternyata ada salah penafsiran. Yang wajib minta maaf, ya Polisi.
Bukan media-media termasuk media sosial. Kita kan memberitakan apa adanya, sesuai laporan dilapangan.
Ya sudah. Demi menjaga marwah Pemprov DKI dan PMI, saya minta maaf dan take down beritanya. Semoga media Kompas juga mau minta maaf dan menghapus berita “salah paham” itu..” tulisnya.