Ngelmu.co – Para mahasiswa dan aliansi masyarakat menolak serangkaian rancangan undang-undang yang dianggap kontroversial. Mengetahui hal ini, sejumlah pendemo di Hong Kong berikan dukungan kepada para demonstran di Indonesia.
Berikan Dukungan untuk Demonstran Indonesia
Salah satunya datang dari mahasiswa Hong Kong dari Chinese University of Hong Kong, Alex, ia mengaku banyak mengetahui hal-hal terkait demonstrasi di Indonesia dari Twitter. Di mana saat itu, demonstrasi mahasiswa yang berlangsung menjadi trending topic di Twitter.
Sejak saat itu, Alex mulai membuat serangkaian kicauan dengan tagar untuk menunjukkan solidaritas serta dukungan kepada demonstran di Indonesia.
Pada salah satu kicauannya, ia mengunggah sebuah gambar burung kertas yang dilipat dengan latar belakang merah putih, layaknya bendera Indonesia. Tak hanya itu, ia juga mengunggah foto tembok yang diselimuti dengan ribuan kertas tempel berwarna (post it) atau lebih dikenal dengan istilah “Lennon Walls”.
Hong Kong is standing with Indonesia 🇮🇩🐦!#birdfoldingchallenge #929GlobalAntiTotalitarianism #929globalmarch #HidupMahasiswa #HongKongProtests pic.twitter.com/cmb2iAZkwc
— Alex 🌾 (@alexhker) September 25, 2019
https://platform.twitter.com/widgets.js
Di mana tembok tersebut merupakan pergerakan demonstrasi warga Hong Kong. Unggahan tersebut lantas dibanjiri komentar dan ucapan terima kasih dari warga Indonesia. Bahkan, dalam salah satu komentarnya, ia membalas dengan ucapan “tetap kuat” yang diketiknya dalam bahasa Indonesia.
Untuk membalas dengan bahasa Indonesia, Alex mengaku menggunakan bantual Google Translate untuk menemuka kata-kata tersebut. Dalam sepekan terakhir, demonstrasi besar memang telah terjadi di sejumlah kota di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus, aliansi masyarakat hingga pelajar menengah atas pun ikut turun ke jalan demi memprotes proses pengesahan RKUHP, RUU KPK, dan sejumlah RUU lainnya dianggap kontroversoal.
Kabarnya, pada hari ini (30/9/2019) ribuan mahasiswa akan kembali turun ke jalan mendatangi gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta dan sejumlah daerah lainnya, ketika parlemen menggelar rapat Paripurna terakhir. Mereka akan tetap menolak tujuh tuntutan dalam gerakan #ReformasiDikorupsi.
Aksi di Indonesia Sama dengan Aksi di Hong Kong
Banyak pihak yang menganggap, bahwa aksi yang terjadi di beberapa kota di Indonesia, terutama Jakarta, sama dengan aksi demo yang tengah terjadi di Hong Kong saat ini. Namun, jutaan warga Hong Kong tersebut telah melakukan aksi demo sejak awal Juni lalu.
Protes ini diawali dari penolakan warga terhadap pembahasan RUU Ekstradisi. Kendati Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam telah resmi mengumumkan pembatalan RUU tersebut, namun para pendemo merasa belum puas. Kini, tuntutan pengunjuk rasa berkembang mulai dari mendesak Carrie Lam mundur hingga pemisahan Hong Kong dari China.
Demo Hong Kong yang besar dan sporadis ini juga didukung dengan pergerakan para aktivis di media sosial. Sejumlah pelajar Indonesia yang berdemo mengaku mendapat inspirasi dari gerakan anti-pemerintah di Hong Kong.
Mereka bahkan mengunggah artikel dan video yang menunjukkan cara demonstran Hong Kong dalam menghadapi polisi ketika tengah berunjuk rasa, termasuk cara menghindari dampak tembakan gas air mata, peluru karet, hingga meriam air.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Paloh Tak Sepakat Demo: Aksi Mahasiswa Rawan Disusupi Kelompok Radikal
[/su_box]
Sebuah video berisikan teknik dan tips menghadapi gas air mata saat berdemo yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia bahkan dengan cepat menjadi viral di media sosial. Video itu telah dilihat lebih dari 1 juta warganet.
Sejumlah warganet di Indonesia pun turut menyebarkan video tersebut dengan ketrengan yang bertuliskan “dapat ditiru” hingga “tips dari Hong Kong”.