Berita  

Laksana Ayam Mati di Lumbung Padi: Batik Lokal Terkena Serbuan Batik China

Ngelmu.co – Direktur Warisan Budaya Kemendikbud, Nadjamuddin Ramly, berharap agar batik lokal bisa dilindungi dari serbuan batik impor yang mulai eksis di pasaran. Hal itu disampaikannya kala ditanya tentang perlindungan batik lokal di Jakarta, Selasa (1/9/19) seperti dilansir oleh Republika.

Menurut Ramly perlindungan itu salah satunya bisa dilakukan melalui kebijakan perdagangan kita. “Seharusnya batik impor Cina tidak boleh masuk ke Indonesia,” tegas Ramly menggarisbawahi sikapnya.
Ramly menyatakan, tekstil bermotif batik itu dijual dengan harga murah, jadi konsumen lebih memilih batik impor tersebut dibandingkan dengan batik lokal. Ramly juga mendesak prosedur perpajakan bagi pengrajin batik agar dapat lebih dipermudah.
Sekarang ini banyak produk dalam negeri kita tak dapat terproteksi oleh regulasi atau kebijakan pemerintah. “Hingga batik ini seperti ayam yang mati di lumbung padi,” imbuhnya.
Ramly menambahkan, serangan tekstil bermotif batik impor itu pun akan berdampak pada regenerasi pengrajin batik. Sebab pendapatan sebagai pengrajin batik dinilai seakan kurang menjanjikan.
Ramly menyayangkan batik yang sebenarnya sudah diakui UNESCO sebagai warisan tak benda asli Indonesia tersebut, kini harus kalah saing dengan batik impor. Bangsa kita tentu mendambakan realita yang sebaliknya, agar batik bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.