Ngelmu.co – Hidayat Nur Wahid, kerap disebut HNW, terpilih lagi masuk menjadi salah satu pimpinan MPR-RI. Tokoh Indonesia yang juga sering mendapat tempat di percaturan pergaulan dunia ini dikenal sebagai sosok yang berintegritas dan berpengalaman.
Sebelum HNW terpilih, menyeruak sejumlah kandidat dari PKS untuk menduduki jabatan pimpinan MPR. Ada Presiden PKS Sohibul Iman, Sekjen PKS Mustafa Kamal, Tiffatul Sembiring, Mardani Ali Sera, dan Muzammil Yusuf. Namun akhirnya politisi gaek nan santun itu yang ditetapkan kembali menjadi pimpinan MPR.
F-PKS menilai HNW adalah profil yang tepat untuk menduduki kursi Wakil Ketua MPR periode 2019-2024. Ia dianggap telah berpengalaman memimpin lembaga tertinggi di parlemen, karena sudah pernah menjadi wakil ketua MPR periode 2014-2019.
HNW pernah langsung terpilih sebagai Ketua MPR pada periode pertama menjadi anggota DPR tahun 2004 hingga 2009.
HNW juga pernah menjabat sebagai Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, 2009 sampai 2012, juga merangkap sebagai Ketua Fraksi PKS di DPR 2009 sampai 2014.
Suami dari Diana Abbas Thalib itu memiliki riwayat pendidikan yang panjang. Awal bersekolah di SD Negeri Kebondalem Kidul, Klaten.
Kemudian menjadi santri di Pondok Pesantren Wali Songo di Ngabar, Siman, Ponorogo dan melanjutkan pula pendidikannya di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, lulus tahun 1978.
HNW lalu melanjutkan program sarjana, master dan kedoktorannya di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Semuanya diselesaikan kala usianya mencapai 32 tahun.
Riwayat karier HNW juga cukup cemerlang. Diawali bhaktinya di bidang pendidikan sebagai Dosen pascasarjana UIN Jakarta serta sejumlah Universitas terkemuka Indonesia lainnya.
Karena berlatar belakangn berasal dari lingkup pendidikan Islam, HNW kemudian menjadi salah satu tokoh Muslim yang terkemuka di Indonesia.
Pria tinggi besar ini juga pernah mendapat penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana 2009.
Sampai saat ini HNW masih aktif rutin mengisi khutbah Sholat Jumat di Masjid Istiqlal. Bahkan beberapa kali juga muncul di layar TV. Tak hanya dalam kapasitasnya sebagai politisi, namun juga sebagai cendekiawan Islam yang mampu memberikan kuliah umum pada sejumlah kajian misalnya tentang praktik keagamaan dalam bangsa yang pluralis, agama dan kebangsaan, dialog antar-agama dan masyarakat, serta filosofi politik keislaman.
Di lembar prestasi Internasional HNW juga tercatat sebagai anggota dari Dewan Konstituante Liga Muslim Dunia. Ia juga aktif memimpin sejumlah organisasi-organisasi pada level nasional dan internasional.
Bulan Oktober lalu, saat bersidang yang Ke-41, Majelis Tertinggi Liga Islam Dunia mengukuhkan Hidayat Nur Wahid sebagai Anggota Dewan Tertinggi Liga Islam Dunia, mewakili Indonesia.
Tak hanya itu, tokoh kelahiran 8 April 1960 ini juga memiliki hubungan spesial dengan aktivis mahasiswa. Berkarakter ketokohan yang kuat, sempat dikenal sebagai tokoh yang mengusulkan kepada Panjati untuk menjaring mantan aktivis mahasiswa untuk dicalonkan sebagai anggota dewan.
Tim Panjati (Panitia Penjaringan Tingkat), salah satu lembaga yang dibentuk PKS untuk menjaring tokoh untuk diusung ke Parlemen, pun akhirnya menerima usulannya.
Nama Wakil Ketua DPR 2014-2019 Fahri Hamzah, dan Mustafa Kamal sebagai eks aktivis mahasiswa pun disebut sebagai contoh nama yang terjaring oleh tim Panjati itu.
HNW kerap berpesan agar generasi muda tetap mengingat sejarah perjalanan bangsa.
Tokoh muda Persatuan Islam (Persis), Muhammad Natsir, sering dijadikan contoh oleh HNW sebagai sosok yang mempunyai kontribusi besar dalam menyelamatkan keutuhan bangsa Indonesia.
Saat Belanda tak ingin bangsa ini kokoh bersatu dan memprovokasi pembentukan RIS (Republik Indonesia Serikat), muncullah Natsir.
Rencana Belanda itu kemudian dirasa oleh Natsir sebagai usaha penyimpangan cita-cita Indonesia merdeka. Untuk itu Natsir mengeluarkan Mosi Integral.
Mosi itu menginginkan Indonesia kembali menjadi NKRI. “Mosi ini didukung oleh Soekarno, Hatta, dan politisi lainnya”, kata HNW. Maka alhamdulillah bangsa ini kembali ke NKRI karena adanya perjuangan Muhammad Natsir.
Semanagat perjuangan para tokoh umat Islam dalam memperjuangkan dan membentuk Indonesia itulah yang diharapkan oleh HNW bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda muslim.